TEROPONGNTT, KUPANG – Salah satu perayaan penting bagi umat Buddha adalah Kathina. Hari Suci Kathina atau Kathina Puja merupakan hari bakti umat Buddha kepada Bhikkhu Sangha (pasamuan biksu). Kathina Puja berlangsung selama satu bulan setelah para Bhikkhu menyelesaikan masa vassa (retreat musim hujan).
Dalam masa vassa yang berlangsung selama tiga bulan yang biasanya jatuh pada Agustus-Oktober, para Bhikkhu menjalankan tekadnya untuk berdiam di suatu vihara dan membina diri melalui meditasi dan mempelajari ajaran Buddha (Dhamma) untuk kembali diajarkan kepada umat. Selama masa vassa, para Bhikkhu tidak diperkenankan meninggalkan vihara kecuali dengan alasan yang sangat penting.
Lazimnya tradisi umat Buddha pada umumnya yang mengadakan Kathina untuk mengungkapkan rasa syukur terhadap selesainya masa Vassa para Bhikku (biasanya mempersembahkan jubah dan dana), umat Buddha di Kota Kupang juga akan merayakan Kathina Puja di Lt 3 Kantor Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Jalan El Tari, Naikoten II, Kupang, Minggu (27/10/2019).
Selama ini, umat Buddha di “Kota Sasando” beribadah dan merayakan perayaan hari-hari suci agama Buddha lainnya di Kantor FKUB karena belum memiliki vihara.
“Vihara kami, Pubbaratana sebenarnya masih dalam tahap pembangunan tetapi proses pembangunannya sempat terhenti karena keterbatasan dana. Untuk itu, kami selaku Panitia Pembangunan Vihara Pubbaratana mengajukan permohonan dana bantuan untuk menuntaskan pembangunan Vihara Pubbaratana seperti cita-cita umat Buddha Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Kota Kupang,” jelas Ketua Vihara Pubbaratana, Yan Sigar dalam keterangan tertulisnya belum lama ini.
Ia menjelaskan, tahap pertama pembangunan Vihara Pubbaratana yang telah selesai dilaksanakan meliputi proses desain bangunan, peletakkan batu pertama, pembuatan pondasi, rangka bangunan, pagar keliling area, dan gerbang utama vihara.
“Adapun tahap kedua yang akan dilaksanakan pada saat ini, meliputi pembangunan lantai satu dan lantai dua agar dapat digunakan umat Buddha untuk beribadah. Untuk menyelesaikan tahap ini, Panitia Pembangunan Vihara Pubbaratana membutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar,” papar Yan.
Sementara itu, lanjutnya, tahap ketiga yang meliputi proses finishing interior dan eksterior gedung, dan bangunan penunjang di luar gedung utama akan dilaksanakan setelah tahap kedua selesai.
Harapan yang sama diungkapkan Ketua Majelis Agama Buddha Indonesia (Magabudhi) NTT, Indra Effendy yang mengatakan, “anumodana” (terima kasih) atas segala dana bantuan para donator yang telah dan akan diberikan untuk pembangunan Vihara Pubbaratana.
“Semoga pembangunan vihara ini dapat segera diselesaikan demi kelancaran ibadah umat Buddha, apalagi kami menargetkan vihara dapat digunakan untuk kegiatan Waisak 2020 mendatang,” ujarnya.
Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha NTT, Artadi Wijaya saat ditemui di Kantor FKUB, Minggu (20/10/2019), mengatakan pada perayaan Kathina kali ini umat Buddha akan mempersembahkan dana Kathina untuk pembangunan Vihara Pubbaratana.
(*)
Comment