TEROPONGNTT, KUPANG — Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT menggelar sosialisasi Program NTT Padar (Peduli dan Sadar Rupiah) di arena Car Free Day (CFD) Kota Kupang, Sabtu (16/11/2019). Kegiatan sosialisasi NTT Padar mendapat respon positif dari warga Kota Kupang dan sekitarnya yang hadir di arena CDF tersebut.
Buktinya, selama kegiatan sosialisasi berlangsung selama pukul 06.00 – 09.00 wita, hasil penukaran uang mencapai Rp 515 juta, baik uang kertas maupun uang logam. Apalagi, kegaiatan sosialisasi NTT Padar diikuti oleh perwakilan 7 sekolah dasar (SD), 5 sekolah menengah pertama (SMP) dan 3 sekolah menengah atas (SMA) serta 23 bank, baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat (BPR).
Menurut Manager Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT, Andrey Asa, selain perwakilan siswa dari SD, SMP dan SMA, sebanyak 23 bank berpartisipasi dalam melayani penukaran uang baik uang kertas maupun uang logam.
“Pada kesempatan ini, alat pembayaran Non Tunai menggunakan QRIS juga disosialisasikan kepada seluruh peserta. Masyarakat dan siswa/i sangat antusias dalam manfaatkan pelayanan penukaran uang bersama perbankan,” jelas Andrey.
Program NTT Peduli dan Sadar Rupiah (NTT Padar) telah diluncurkan Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT bersama Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT dan Kantor Perwakilan (Kanwil) Kementerian Keuangan NTT pada acara Peringatan Hari Oeang ke-73 di Aula Lantai 6 Gedung Keuangan Negara Kupang, Rabu (30/10/2019).
Pada peluncuran saat itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTT, Rut Eka Trisilowati mengatakan, jumlah uang yang dikeluarkan BI Perwakilan NTT dan beredar di wilayah Provinsi NTT (Outflow) selama periode Januari – September 2019 sebesar Rp4,5 triliun. Sementara uang lusuh yang dimusnahkan selama periode Januari – September 2019 sebesar Rp2 triliun atau meningkat 25 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 yaitu Rp1.6 triliun.
“Tingginya data uang lusuh yang dimusnahkan menununjukkan bahwa bahwa kesadaran masyarakt dalam menjaga uang Rupiah masih sangat rendah. Hal ini tercermin pada data uang lusuh yang mencapai 45 persen dari jumlah uang layak edar yang telah dikeluarkan Perwakilan Bank Indonesia NTT pada periode yang sama,” kata Rut Rut Eka Trisilowati.
Karena itu, kata Rut Eka Trisilowati, diperlukan upaya yang lebih serius dari Perwakilan BI NTT untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menjaga uang rupiah. Upaya yang dilakukan adalah dengan meluncurkan program NTT Padar dengan tagline ” NTT Peduli dan Sadar Rupiah.” Ini adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai cara memperlakukan uang secara baik, serta kepedulian masyarakat untuk menggunakan Uang Layak Edar dalam bertransaksi ekonomi.
(max)
Comment