TEROPONGNTT, KUPANG — Mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prodi IKM) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melakukan pengabdian kepada masyarakat di SMK Tunas Isai Babau, Kupang Timur, Kabupaten Kupang Senin (09/032020). Kegiatan ini merupakan aplikasi mata kuliah lapangan dan promosi kesehatan untuk Mata Kuliah Kesehatan Ibu dan Anak.
drg. Friska Simamora selaku koodrinator kegiatan, menjelaskan bahwa kegiatan ini terdiri dari beberapa bagian yang intinya pada pencegahan masalah stunting di NTT.
“Topik utama yang kita angkat adalah Kesehatan Reproduksi Remaja untuk Reproduksi Sehat, Persiapan Menjadi Calon Ibu dan Ayah yang Sehat Sehingga Menghasilkan Generasi Sehat dan Cerdas secara IQ, EQ, SQ. Para remaja kita bekali dengan ilmu dan pengetahuan agar generasi berikut dapat terbebas dari berbagai persoalan terutama persoalan stunting,” jelas Friska.
Menurut Friska, kegiatan ini digelar dalam rangka mendukung program pemerintah daerah (Gubernur NTT) dan Presiden Joko Widodo, untuk penurunan AKI, AKB serta penanggulangan stunting.
“NTT saat ini adalah provinsi dengan angka stunting tertinggi yaitu 42,6% dari 34 provinsi di Indonesia. Artinya, jika ada 10 balita maka 4-5 balita adalah stunting (pendek dan sangat pendek). Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada usia balita akibat dari kekurangan energi kronis sehingga anak pendek/sangat pendek, berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak termasuk kecerdasan anak,” lanjut Friska
Salah satu peserta lainnya yakni, Servasia Y. Mones, SST menjelaskan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan mahasiswa pasca sarjana Prodi IKM. Kegiatan ini dihandel oleh mahasiswa dari beberapa instansi tempat kerja antara lain; Dosen pada Poltekes Kemenkes Kupang, Fakultas Kedokteran Undana, Universitas Citra Bangsa, STIKes Maranatha, RSU SK Lerik Kota Kupang, Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan puskesmas di Kota Kupang.
“Kami melakukan kolaborasi yang baik dengan Dokter umum, Dokter gigi, Nutrisionis, Perawat dan Bidan serta tenaga kesehatan masyarakat. Kami juga mendapat dukungan penuh dari Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program pasca sarjana Undana: DR. Anderias Umbu Roga, MKes,” terang Mones.
Kegiatan yang dilakukan antara lain; penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, pengukuran TB, BB dan Lila dan penentuan status gizi remaja, baik remaja laki-laki maupun remaja perempuan. Kegiatan ini melibatkan siswa berjumlah 117 orang.
Untuk penurunan AKI, AKB dan stunting bisa dicegah dengan:
- Kesehatan reproduksi yang sehat dari remaja. Perlu peran serta orang tua, guru menjadi pendamping anak untuk hidup sehat
- Pendampingan selama 1000 hari pertama kehidupan ibu hamil sampai dengan 2 tahun sesuai dengan 4 (empat) rekomendasi WHO Plus Immunisasi sebagai berikut :
- Pada bayi : lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan rawat gabung (rooming in)
- ASI ekslusif 0-6 bulan
- Mulai makanan pendamping ASI (MP ASI) 6 bulan-2 thn
- Menyusui sampai dengan 2-3 tahun
- Imunisasi lengkap
- Promosi kesehatan yang berkelanjutan dari tenaga kesehatan
- Melakukan kerjsama lintas sektor dan lintas program untuk pencegahan stunting (advokasi, kolaborasi, integrasi, sinkronisasi program) untuk penanggulangan stunting.
Tambahan rekomendasi untuk remaja adalah :
- Hindari perilaku bermasalah :penyalahgunaan Napza, kenakalan remaja dan mabok, ngebut
- Konsumsi gizi seimbang, tidak merokok
- Berkendaraan pakai helm
- Hindari seks bebas
- Tidak membolos sehingga tidak dropout atau tamat sekolah.
- Istirahat yang cukup
- Ikut ekstra kurikuler untuk mengelola stres dan berprestasi
Dosen pengajar mata kuliah KIA, Dr. Ina Debora Ratu Ludji, SKp.MKes dan Dr. Idawati Trisno, dr.MKes mengaku bangga dengan kegiatan ini.
(*/VM)
Comment