Tips & Kesehatan

Layanan Laboratorium Bergerak Mulai Tunjukan Manfaatnya Dalam Meningkatkan Kapasitas Testing Covid-19 di NTT

161
×

Layanan Laboratorium Bergerak Mulai Tunjukan Manfaatnya Dalam Meningkatkan Kapasitas Testing Covid-19 di NTT

Sebarkan artikel ini
FOTO : Mobil Laboratorium Bergerak di RSJ Naimata

TEROPONGNTT, KUPANG – Sudah satu minggu layanan Mobil Laboratorium Bergerak yang diberikan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI melalui BBTKLPP Surabaya, ditempatkan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata Kota Kupang. Kehadiran layanan Mobil Laboratorium Bergerak pun sudah mulai menunjukan manfaatnya dalam meningkatkan kapasitas testing Covid-19 di Provinsi NTT.

Seperti disaksikan pada, Rabu (24/2/2021) pukul 10.30 wita, tampak mobil laboratorium bergerak parkir di lokasi RSJ Naimata, lokasi dimana mobil laboratorium itu pertama dilaunching pekan sebelumnya. Pintu mobil laboratorium tampak tertutup. Sementara di selasar dan gedung RSJ Naimata dekat tempat mobil laboratorium diparkir, tampak aktifitas pelayanan dilakukan petugas medis. Sejumlah warga tampak menjalani pemeriksaan untuk testing covid-19.

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTT, David Mandala mengatakan, kehadiran layanan Mobil Laboratorium Bergerak sangat bermanfaat mengurangi tumpukan sampel testing covid-19 yang ada di UPTD Labkesda Provinsi NTT. Sejak pertama beroperasi saat dilaunching pecan lalu, hingga saat ini tidak ada kendala yang dihadapi dalam pemanfaatkan mobil laboratorium bergerak tersebut.

David Mandala menjelaskan, pemanfaatan mobile PCR hasil kerjasama Dinas Kesehatan Provinsi NTT dengan BBTKLPP Surabaya sesuai dengan skenario penanganan testing covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dimana, permasalahan di Provinsi NTT adalah kemampuan testing yang masih rendah karena peralatan pemeriksaan PCR hanya ada di RSU Prof WZ Johannes Kupang dengan kemampuan kepasitas pemeriksaannya 282 sampel perhari, dan di Laboratorium Biokesmas Undana dengan kemampuan 64 sampel perhari. Sehingga jika digabung kemampuan kapasitas testing covid-19 menjadi 346 sampel perhari.

Sementara rata-rata sampel yang masuk dari kabupaten/kota, baik dari daratan Timor, daratan Sumba, daratan Flores serta pulau-pulau kecil lainnya, mencapai 584 sampel perhari. Dari jumlah 584 sampel perhari, kalau kali dengan 30 hari maka ada 15 ribuan sample dalam sebulan. Dan jika dibagi dalam 4 minggu maka dalam seminggu  ada banyak 3 ribuan sampel yang harus diperiksa.

“Padahal kita hanya bisa periksa sebanyak 2.000-an sample perminggu. Berarti bahwa kemampuan pemeriksaan kita masih di bawah standar WHO yakni 1 perseribu penduduk. Kita punya 5,4 juta penduduk, berarti kita harus bisa periksa 5.400 sample perminggu. Itu permasalahan testing kita,” jelas David Mandala saat ditemui ketika melakukan pemantauan pelaksanaan pemeriksaan testing covid-19 di RSJ Namata, Rabu (24/2/2021).

Berdasarkan permasalahan yang ada, kata David Mandala, strategi yang dilakukan pemerintah Provinsi NTT adalah harus meningkatkan/menambah jumlah peralatan testing covid-19. Salah satunya adalah bekerja sama dengan BBTKLPP Surabaya untuk mendatangkan Mobil Laboratorium Bergerak (mobile PCR) milik BBTKLPP Surabaya.

Selain itu, juga menambah/memperkuat kemampuan UPTD Labkesda Provinsi NTT dengan penambahan peralatan testing dan 1 Mobile PCR untuk UPTD Labkesda Provinsi NTT. Peralatan tersebut akan mulai beroperasi pada Maret 2021, dengan kemampuan kapasitas pemeriksaan 3 alat tersebut mencapai 768 sampel perhari.

“Sedangkan Mobil Laboratorium Bergerak dari BBTKLPP Surabaya ini, kemampuan kapasitas testingnya mencapai 96 sampel sekali runingnya. Dimana satu kali running memakan waktu sekitar 5 sampai 8 jam. Sehingga layanan Mobil Laboratorium Bergerak dari BBTKLPP Surabaya tentu sangat bermanfaat dalam pelayanan testing covid-19 di NTT,” kata David Mandala.

Ia juga menjelaskan, pada pecan sebelumnya, jumlah tumpukan sampel di UPTD Labkesda Provinsi NTT mencapai 2.000-an sampel, namun setelah sepekan Mobile PCR dari BBTKLPP Surabaya beroperasi, jumlah tumpukan sampel menurun menjadi 800 sampel. Artinya kehadiran mobile PCR ini sangat membantu dalam meningkatkan kapasitas testing Covid-19 di Provinsi NTT sehingga terjadi pengurangan penumpukan sampel.

Ditambahkan David Mandala, semua sampel atau specimen yang dikirim dari kabupaten/kota ditampung di UPTD Labkesda Provinsi NTT. Dari Labkesda kemudian didistribusikan ke RSU Prof. Dr WZ Johannes Kupang, ke Laboratorium Biokesmas Undana dan ke Mobil Laboratorium Bergerak (Mobil PCR) dari BBTKLPP Surabaya yang ditempatkan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata Kota Kupang untuk dilakukan testing covid-19.

“Jadi mobile PCR yang ada di RSJ Naimata ini bukan hanya melayani pemeriksaan warga yang datang ke sini, tetapi juga melayani pemeriksaan terhadap sampel kiriman dari kabupaten/kota. Sampel kiriman kabupaten/kota itu dibawa dengan mobil dari UPTD Labkesda Provinsi NTT ke layanan Mobile PCR di RSJ Naimata untuk dilakukan pemeriksaan. Begitu alurnya. Sementara warga yang datang ke RSJ Naimata ini adalah warga yang memiliki riwayat kontak dengan orang yang terpapar covid-19,” jelas David Mandala.

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI melalui BBTKLPP Surabaya, memberikan layanan Mobil Laboratorium Bergerak guna meningkatkan kapasitas testing Covid-19 di Provinsi NTT. Diharapkan mobil surveilans bergerak ini dapat memberikan pelayanan laboratorium dan meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 di Provinsi NTT.

Launching pengoperasian layanan Mobil Laboratorium Bergerak Surveilans dilakukan Wakil Gubernur NTT, Yoseph Nae Soi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata-Kota Kupang, Rabu (17/2/2021). Launching pengoperasian layanan Mobil Laboratorium Bergerak Surveilans dilakukan bersama-sama dengan Kepala BBTKLPP Surabaya, Dr. Rosidi Roslan, SKM, SH, MPH, MH, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni.

Penempatan layanan Mobil Laboratorium Bergerak ini merupakan langkah strategis yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya sebagai upaya peningkatan jumlah kapasitas pemeriksaan laboratorium RT-PCR di Provinsi NTT. Sehingga dapat memberikan pelayanan laboratorium dan meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen covid-19 di provinsi ini.

(max)

Comment