TEROPONGNTT, KUPANG — Sebuah buku refleksi spiritual tentang perlindungan anak berjudul “NTT Satu Dalam Keberagaman” diluncurkan Aliansi Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak (PKTA) Provinsi NTT bersama Save the Children. Peluncuran buku ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Povinsi NTT, Linus Lusi, mewakili Gubernur NTT, Viktor B Laisodat.
Save the Children merupakan sebuah organisasi internasional yang mempromosikan dan melindungi hak-hak anak, menyediakan bantuan dan membantu mendukung pengembangan hidup anak di negara-negara berkembang. Acara peluncuran sekaligus bedah buku “NTT Satu Dalam Keberagaman” digelar di Hotel Neo by Aston Kupang, Rabu (8/12/2021).
Bedah buku yang dipandu Isodorus Lilijawa, S.Fil. MM sebagai moderator ini, diawali dengan pemaparan tentang alasan dan proses penulisan oleh tim penulis dan editor buku “NTT Satu Dalam Keberagaman” oleh Benyamin Leu selaku Ketua Aliansi PKTA Provinsi NTT, Yahya Ado selaku Ketua Tim Penulis Buku, dan Veronika Ata sebagai Ketua Tim Editor.
Selanjutnya, tim penanggap memberi komentar untuk membedah buku berjudul “NTT Satu Dalam Keberagaman” yang baru diluncurkan tersebut. Bertindah sebagai tim penanggap yakni Mantan Rektor Unika Widya Mandira Kupang, Pater Yulius Yasinto, SVD, MA. M.Sc, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleny, dan Ketua PWI NTT yang juga Jurnalis Senior Harian Pos Kupang, Ferry Jahang.
Ketua Aliansi PKTA Provinsi NTT, Benyamin Leu mengatakan, program penulisan dan peluncuran buku “NTT Satu Dalam Keberagaman” merupakan bagian dari program perlindungan dan penghapusan kekerasan terhadap anak, yang didukung Save the Children. Kehadiran buku ini sebagai tanggapan terhadap masih tingginya kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara Ketua Tim Penulis Buku, Yahya Ado menjelaskan, para penulis dalam buku “NTT Satu Dalam Keberagaman” berasal dari kalangan akademisi, tokoh agama, pegiat LSM dan wartawan, yang memiliki kapasitas dan kualitas serta berpengalaman dalam penulisan buku. Sehingga buku yang dihadirkan adalah benar-benar berisi gagasan-gagasan brilian untuk mendukung upaya perlindungan anak.
Mantan Rektor Unika Widya Mandira Kupang, Pater Yulius Yasinto, SVD, MA. M.Sc ketika membedah buku ini memberi apresiasi kepada Save The Children dan Aliansi PKTA Provinsi NTT. Pater Yasinto menilai, buku “NTT Satu Dalam Keberagaman” merupakan buku yang luar biasa yang pantas dibaca oleh semua kalangan.
Meski demikian, Pater Yasinto berpendapat, mestinya tulisan dalam buku tersebut juga menyentuh suara hati anak-anak yang menjadi korban kekerasan, korban perkembangan teknologi, pendapat atau suara hati para orang tua yang berperan dalam mendidik anak, dan lainnya. Sehingga tulisan menjadi lebih kaya dan lebih lengkap lagi.
Apresiasi terhadap lahirnya buku “NTT Satu Dalam Keberagaman” juga disampaikan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Provinsi NTT, Linus Lusi dalam sambutannya. Menurut Linus Lusi, kehadiran buku ini sangat bermanfaat dan berdampak positif bagi penanganan masalah kekerasan terhadap anak di Provinsi NTT.
(max)
Comment