TEROPONGNTT, KUPANG — Orang tua yang memiliki bayi, termasuk ibu hamil, harus aktif antarkan anak atau bayinya ke Posyandu supaya mendapatkan pemeriksaan dan pemberian tambahan nutrisi dari para kader dan petugas Kesehatan.
Peningkatan derajat kesehatan melalui pemeriksaan rutin anak ke posyandu sangat penting agar tumbuh kembang anak berjalan baik dan angka stunting dapat ditekan dan dihilangkan.
“Stunting memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik.”
Demikian dikatakan dikatakan salah satu Tokoh Masyarakat (Tomas) Kelurahan Bello Kecamatan Maulafa Kota Kupang, Goris Takene, saat melakukan monitoring di Posyandu Tafena Tob, Senin 21Agustus-2023.
Mantan wartawan yang juga Ketua RW 003 Kelurahan Bello ini mengatakan, posyandu memiliki peran sangat penting dalam mendeteksi dini tumbuh kembang anak, bayi dan janin. Hal ini harus disadari seepenuhnya oleh para orang tua dan ibu hamil/ibu melahirkan.
Karena itu, Goris Takene menghimbau masyarakat di wilayahnya, khususnya para orang tua yang memiliki anak dan bayi termasuk ibu hamil, aktif membawa bayi mereka ke posyandu.
Goris yang juga ASN pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Kupang ini mengatakan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak yang adalah generasi penerus bangsa.
Jika anak dibiarkan tanpa perhatian dan penanganan yang serius dari orang tua, maka anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.
Hal yang sama dikatakan, Koordinator Kader Posyandu Kelurahan Belo, Sarci Boymau. Menurutnya, posyandu merupakan garis pertahanan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sebab di posyandu bisa dapat pelayanan, pengukuran tinggi badan dan berat badan anak, pemberian dan penyuluhan gizi, termasuk vaksin. Ini semua untuk mendeteksi kejadian stunting pada anak
“Kerjasama masyarakat dan kader di Posyandu sangat penting karena di Posyandu anak maupun ibu hamil akan dipantau perkembangan gizinya,” jelas Boymau.
Dikatakan Boymau, jumlah Posyandu di Kelurahan Bello saat ini sebanyak delapan unit, yang tersebar di semua lingkungan RW.
“Sampai dengan Juli 2023 ini di Bello belum ditemukan status gizi buruk pada anak dan bayi. Jika ditemukan balita yang mengalami masalah gizi termasuk stunting, kami sebagai kader akan melaporkan kepada pihak Puskesmas untuk mendapatkan penanganan segera,” tutup Boymau.
(*)
Comment