TEROPONGNTT, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan menyelenggarakan acara Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Kesadaran Pemantapan Bela Negara (Simposium Nasional Pemuda Indonesia) di Hotel Arya Duta Gambir, Jakarta, Selasa (30/8/2017). Simposium yang mengangkat tema “Peran Strategis Pemuda Dalam Penguatan Pancasila dan Bela Negara” dibuka oleh Menko Polhukam, Wiranto.
Dalam sambutannya Menko Polhukam mengatakan, Simposium Nasional Pemuda Indonesia merupakan satu langkah tepat untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Dia mengapresiasi dan berharap dengan diselenggarakannya acara ini, maka akan ada perubahan pada kepemudaan Indonesia untuk menuju kemajuan bangsa.
“Harus ada perubahan, harus ada satu suasana baru yang merupakan kemajuan. Hari ini saya berbahagia masuk ke dalam satu forum simposium nasional dimana tagline nya sangat pendek tetapi sangat tepat sasaran,” kata Menko Polhukam.
Dikatakan bahwa tema yang diangkat memiliki dua kata kunci yang memiliki korelasi dan tidak dapat dipisahkan. Dua kata kunci tersebut adalah peran strategis pemuda dan penguatan Pancasila dan Bela Negara. Disampaikan bahwa peran pemuda dalam perubahan bangsa sudah ada sejak lama dan menjadi bagian sejarah bangsa.
“Pemuda tidak pernah tidak hadir tatkala bangsa ini mengalami perubahan. Dari terjajah menjadi tidak terjajah. Dari Budi Utomo, 1908. Sumpah Pemuda, 1928. 1945, Kemerdekaan Proklamasi. Itu kan pemuda kita,” tambah Menko Polhukam.
Menko Polhukam mengatakan bahwa tidak mengherankan jika pemuda menjadi satu objek menarik bagi politisi yang menginginkan perubahan, karenanya perubahan harus dibarengi dengan perencanaan yang baik. Karna kalau tidak, maka Indonesia tidak akan mengalami kemajuan.
Menko Polhukam juga mengatakan bahwa pemuda memiliki peran yang sangat signifikan dalam merubah Indonesia menjadi bangsa yang maju. Dia mengatakan bahwa pemuda adalah agen-agen pelopor perubahan bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa peran strategis pemuda dalam perubahan negeri ini, itu sangat signifikan. Dapat dikatakan bahwa pemuda adalah the agent of change, agen-agen perubahan yang mempelopori perubahan,” katanya.
Dikatakan bahwa saat ini Indonesia sedang mengahadapi satu perubahan yang sangat fenomental, yaitu revolusi teknologi. Perubahan teknologi ini pun memiliki pengaruh positif dan negatif terhadap perubahan suatu negara. Dampak positif perubahan teknologi ini adalah komunikasi menjadi lebih cepat, siapa pun dan dimanapun dapat terhubung melalui teknologi.
Dampak negatif yang muncul dari perubahan teknologi adalah berubahnya pola ancaman dimana yang dulunya hanya berupa ancaman militer yang bersifat fisik. Namun kini ancaman baru yang muncul akibat perubahan teknologi menjadi lebih multidimensional, dimana ancaman dapat masuk ke setiap ruang kehidupan publik.
“Kita tidak dapat menampikkan bahwa revolusi teknologi bisa merubah nasib suatu bangsa. Serangan itu berupa serangan psikologis lewat hoax, serangan-serangan yang mengubah opini publik lewat hoax, serangan untuk menjelek-jelekkan orang lain lewat hoax,” kata Menko Polhukam.
Oleh karena itu, Menko Polhukam mengatakan sudah saatnya kita melawan opini-opini yang menyesatkan tersebut. Salah satunya adalah melawan dengan pemahaman bela negara yang benar.
“Kalau kita bisa, maka ada dua hal yang diselesaikan. Paling sedikit rakyat kita menjadi bagian dari ancaman, berarti makin kecil ancamannya. Yang kedua, negara kita lebih stabil,” kata Menko Polhukam Wiranto. (polkam.go.id/menko-polhukam)
Comment