TEROPONGNTT, KUPANG — Kesbangpol Kota Kupang menggelar pertemuan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) bersama ormas, tokoh agama dan tokoh masyarakat kelurahan se-Kota Kupang, Kamis (28/9/2017). Pertemuan Forum Pembauran Kebangsaan ini membahas sejumlah hal guna menjaga kerukunan hidup berbangsa dan bernegara.
Walikota Kupang, Jefry Riwu Kore dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten l Setda Kota Kupang, Yos Rera Beka, mengatakan, kehadiran pimpinan ormas, tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam kegiatan FPK, merupakan wujud sikap nasionalisme serta kepedulian terhadap kondisi bangsa.
“Kegiatan ini tentunya berawal dari suatu kesadaran yang kuat, dari kita yang merasa memiliki kebersamaan, baik dari aspek visi atau pandangan dalam mengaktualisasikan nilai masing-masing, untuk mewadahi seluruh ide, gagasan dan inovasi serta kreatifitas, dalam rangka mencapai tujuan yang di harapkan bersama-sama, ” kata Riwu Kore.
Menurut Riwu Kore, secara terus menerus bangsa Indonesia dihadapkan kepada masalah ketimpangan, kesenjangan, penyimpangan dan sebagainya. Dalam menghadapi kecenderungan peradaban tersebut, kita perlu dibekali dengan kemampuan untuk mengadaptasi dan memanfaatkan potensi-potensi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, demi tumbuhnya mentalitas yang tanggap terhadap kemajuan dan tuntutan perkembangan yang ada.
“Kota Kupang adalah kota multi etnik dan multi kultural, yang merupakan satu potensi yang besar bagi kota ini maupun bagi Negara,” katanya.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten l Setda Kota Kupang, Yos Rera Beka tersebut, Walikota Kupang, Jefry Riwu Kore menjelaskan, kehidupan masyarakat di Kota Kupang terdiri dari berbagai suku, agama dan golongan yang sangat berpotensi konflik horizontal karena secara geografis segmen kedaerahan yang merupakan ekspresi dari berbagai suku yang ada di NTT.
“Saya berharap agar semua elemen masyarakat di Kota ini terutama peserta dalam hal ini ormas, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tim pembauran kebamgsaan Kota Kupang dapat memahami dan membantu pemrintah Kota Kupang guna menciptakan suatu suasana kerukunan hidup antar sesama dilingkungan kita masing-masing dan dimana pun kita berada,” kata Riwu Kore.
Peserta, kata Riwu Kore, dapat mengimplementasikan materi kegiatan kepada masyarakat. “Saya mengharapkan tim pembauran kebangsaan Kota Kupang dapat berfungsi secara optimal, dan berperan aktif dalam membantu pemerintah Kotq Kupang mencari solusi terbaik menyelesaikan persoalan yang terjadi dan potensi menggangu kerukunan hidup antar suku, etnis, golongan maupun kelimpok di kota ini,” kata Riwu Kore.
Walikota Kupang, Jefry Riwu Kore yakin, pertemuan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dapat menghasilkan manfaat bagi pemerintah Kota Kupang dan masyarakat pada umumnya.
Sementara Kepala Kesbagpol Kota Kupang, Mulyadi I Gunawan dalam laporannya mengatakan, maksud pelaksanaan kegiatan adalah membekali dan menambah wawasan bagi tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ormas yang ada di kelurahan masing masing, sebagai ujung tombak pemerintah Kota (pemkot) Kupang untuk menjabarkan referensi yang berkaitan dengan pembauran kebangsaan untuk saling menghormati, menghargai, dengan tujuan melestarikan nilai nilai sosial budaya, mengembangkan kehidupan demokrasi, melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan kerukunan nasional serta keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
Mendorong terwujudnya pembauran kebangsaan guna memperkokoh intregritas nasional serta menegakan kedaulatan negara kesatuan republik indonesia terpelihara nya kehidupan yang rukun dan harmonis antar ras, suku, agama, dan budaya.
“Peserta yang mengikuti kegiatan pertemuan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dengan tokoh agama, toloh masyarakat,dan ormas kelurahan se-Kota Kupang berjumlah 80 orang. Narasumber dalam kegiatan sosialisasi FPK ini adalah Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kota Kupang, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Kupang, dan Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Kupang. (lia)
Comment