TEROPONGNTT, KUPANG — Setiap tanggal 1 Oktober, selalu dirayakan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Melalui peringatan ini, bangsa Indonesia diingatkan untuk terus menjaga, mengawal, mengamankan dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Demikian dikatakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya kepada wartawan di alun-alun Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur NTT, usai bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) peringatan Hari Kesaktian Pancasila tingkat Provinsi NTT, Senin (2/9/2017).
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tingkat Provinsi NTT dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTT, TNI/Polri, para pimpinan perangkat daerah bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Setda NTT, unsur Pemuda dan Pelajar.
Upacara berlangsung tepat pukul 08.00 wita dan diawali dengan pembacaan teks Pancasila oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, pembacaan naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 oleh Sekretaris Daerah (Sekda) NTT, Ir. Benediktus Polo Maing dan pembacaan Ikrar oleh Wakil Ketua DPRD NTT, Gabriel Beri Bina.
“Sesuai pedoman dari pusat, memang pelaksanaan upacara hari ini tidak ada amanat khusus. Namun, lewat perayaan ini kita semua diajak untuk terus membumikan Ideologi Pancasila. Mungkin orang merasa sederhana dengan urusan terkait Pancasila, tapi Dasar Negara itu adalah hal yang sangat prinsip sebagai ideologi Negara. Jadi, harus menjadi milik kita bersama,” ungkap Lebu Raya.
Ditanya soal mata pelajaran Pancasila, menurut Lebu Raya, perlu masuk dalam kurikulum karena selain untuk menjaga ideology, juga terkait dengan pendidikan karakter bangsa. Karakter bangsa tidak bisa berdasarkan idiologi lain.
“Karakter bangsa harus sesuai dengan ideologi negara Republik Indonesia. Karakter bangsa tidak bisa berdasarkan ideologi lain, tapi harus berdasarkan ideologi Pancasila. Sehingga saya juga mendorong supaya Pancasila masuk dalam kurikulum pendidikan,” kata Lebu Raya. (*/Siaran Pers Biro Humas NTT)
Comment