TEROPONGNTT, KUPANG – Sebuah buku berjudul “Garis Merah Pendidikan” yang ditulis mantan guru sekolah dasar (SD) bernama, Linus Lusi, kini ditunggu para pembaca. Dari judulnya dapat diprediksi, kehadiran buku ini bakal membuat dunia pendidikan di NTT tersinggung.
Apalagi, seri pertama buku Garis Merah Pendidikan menyodorkan pertanyaan, Benarkah Orang NTT itu Bodoh..? Sebuah kalimat pertanyaan yang justru dikutip dari pernyataan Pemimpin Umum SKH Pos Kupang, Damyan Godho yang pernah dilontarkan di tahun 2009.
Linus Lusi, penulis buku Garis Merah Pendidikan yang kini menjabat sebagai Sekretaris Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT, mengakui jika kehadiran buku yang ditulisnya kini ditunggu masyarakat NTT.
“Kita menunggu momen yang tepat bagi peluncuran buku Garis Merah Pendidikan. Semuanya sudah siap,” kata Linus Lusi saat ditemui di Ballroom Hotel Sotis Kupang, Jumat (27/10/2017).
Linus Lusi ada di Ballroom Hotel Sotis Kupang dalam rangka mengikuti acara launching dan bedah buku berjudul “Merah Putih Tergadai di Perbatasan, Meneropong Indonesia dari Sudut Orang Muda” yang ditulis Jemmy Setiawan dan Winston Neil Rondo.
Buku Garis Merah Pendidikan disunting Pemred weeklyline.net, Sandro Balawangak, pemimpin redaksi sebuah media online yang mengantongi ISSN di Bali Nusra. Beberapa tokoh media senior seperti Damyan Godho, Dion DB Putra, Toni Kleden, Sandro Balawangak, ikut berkomentar dalam buku ini.
Selain itu juga dikomentari oleh Danel Hurek sebagai akademisi politisi pendidikan, juga Maksimus Masan Kian dan Alfred Ezra Tnuname, selaku penulis muda potensial. (max)
Comment