# Di Kabupaten Nagekeo
TEROPONGNTT, MBAY – Pelaksanaan sosialisasi pangan lokal tahap II tahun 2017 yang digelar Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT di Kabupaten Nagekeo menggunakan metode Pembelajaran Orang Dewasa. Sosialisasi pangan lokal ini digelar bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi NTT.
Kegiatan sosialisasi pangan lokal tahap II di Kabupaten Nagekeo dilaksanakan di aula Kantor Bupati Nagekeo tanggal 24 Agusutus 2017. Kegiatan sosialisasi dibuka Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Drs. Haji Husen.
Sebanyak 150 orang peserta yang terdiri dari aparat pelaksana dan penanggung jawab kegiatan konsumsi dan penganekaragaman pangan, tim penggerak PKK Kabupaten Nagekeo dan dasa wisma PKK kelurahan/desa yang tersebar di Kabupaten Nagekeo, mengikuti kegiatan sosialisasi pangan local ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Drs. Haji Husen berharap, kegiatan sosialisasi pangan lokal membawa manfaat bagi masyarakat terutama dalam peningkatan diversifikasi atau penganekaragaman pangan. Sementara metode pembelajaran orang dewasa yang digunakan dalam sosialisasi berupa ceramah, yang diikuti dengan dengar pendapat, diskusi, serta demonstrasi pengolahan pangan lokal.
Seperti kegiatan sosialisasi pangan lokal di Kabupaten Ende dan Kabupaten Alor, kegiatan sosialisasi pangan lokal tahap II di Kabupaten Nagekeo juga menampilkan dua pemater yakni, Kabid Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Paulus Dasilva, S.Pt dan Ketua Pokja III pada TP. PKK Provinsi NTT, Merry Haryo. Materi sosialisasi pangan lokal yang disampaikan juga sama yakni menyangkut, Pengembangan Pangan Lokal Menuju NTT yang Berdaulat Pangan dan Pengolahan umbi-umbian sebagai tepung mokaf pengganti terigu.
Kabid Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Paulus Dasilva, S.Pt mengatakan, ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dan strategis, mengingat pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Karena itu, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan di berbagai tingkatan wilayah, mulai dari tingkat nasional sampai rumah tangga bahkan individu sesuai konsep ketahanan pangan dalam Undang-Undang Pangan No. 18 Tahun 2012. (*/max)
Comment