TEROPONGNTT, KUPANG – Kapolda NTT, Irjen Pol. Raja Erizman merasa turut prihatin atas peristiwa naas yang menimpa Milka Boimau, TKW asal NTT yang meninggal di Malaysia. Sebagai lembaga penegak hukum, Irjen Pol. Raja Erizman menegaskan, Polda NTT akan menyikapi persoalan human trafficking secara serius.
Kapolda NTT, Irjen Pol. Raja Erizman mengatakan hal itu saat menerima pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kupang di ruang kerjanya, Rabu (14/03/2018). Pihak PMKRI dipimpin Markus Gani selaku Ketua PMKRI Cabang Kupang, saat mendatangi Kapolda NTT.
“Sebagai lembaga penegak hukum, kami akan sikapi persoalan human trafficking secara serius,” tegas Kapolda NTT, Irjen Pol. Raja Erizman kepada DPC PMKRI Kupang.
“Hal tersebut sudah saya diskusikan bersama Gubernur dan DPRD NTT terkait solusi dan upaya pencegahan (preventif) terhadap kasus human trafficking sehingga kemudian peristiwa tersebut jangan diibaratkan seperti pemadam kebakaran,” kata Irjen Pol. Raja Erizman.
Menurut Irjen Pol. Raja Erizman, pendidikan harus menjadi perhatian serius dan lapangan pekerjaan harus dibuka seluas-luasnya di NTT, sehingga menjadi solusi agar tidak ada orang NTT yang hijrah ke luar negeri.
Sementara Sekretaris Jendral PMKRI Cabang Kupang, Engelbertus Boli Tobin mengatakan, akhir-akhir ini juga semakin marak berita bohong (hoax) yang beredar di media sosial (facebook, whatsapp, twiter,). Ironisnya, hoax dilakukan oleh kalangan intelektual (pelajar/mahasiswa).
Engelbertus Boli Tobin juga mengungkapakan, menjelang pesta demokrasi di NTT, muncul akun-akun yang tidak bertanggung jawab, yang meyebarkan berita bohong, yang berisi fitnah dan isu sara. Oleh karena itu, pihak kepolisian diharapkan menindak tegas pelaku sesuai UU ITE yang berlaku, agar ada efek jera terhadap pelaku dan yang belum tertangkap. (*/SL/PMKRI Kupang)
Comment