TEROPONGNTT, KALABAHI – Pembangkit listrik arus laut Selat Gonzalo, di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur, diprediksi dapat menghasilkan listrik hingga 200 MW. Ini merupakan upaya untuk memenuhi target pembangunan 35 MW tenaga listrik sesuai program Presiden Joko Widodo.
“Rencana itu (pembangkit listrik tenaga arus laut Gonzalo) pasti jalan, asalkan tarif listrik yang dipatok Tidal Brigde (investor Belanda) bisa dijangkau masyarakat,” kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan di Kalabahi, Kabupaten Alor, Sabtu (24/3/2018).
Menurut Menteri ESDM, Ignasius Jonan, arus Gonzalo memiliki potensi besar dalam pengembangan pembangkit listrik Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Selain NTT telah ditetapkan sebagai provinsi panas bumi karena menghasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), juga terdapat arus laut untuk pengembangan EBT.
Menurut Menteri ESDM, Ignasius Jonan, pada prinsipnya Kementerian ESDM menunggu hasil studi dan usulan dari pengusaha Tidal Brigde untuk mengerjakan pembangkit listrik di selat Gonzalo. Pembangkit listrik arus laut Gonzalo di selat Larantuka, dapat menerangi sejumlah kabupaten di Pulau Flores.
Dengan demikian, kata Ignasius Jonan, potensi listrik tersebut dapat meningkatkan ratio elektrifikasi di NTT.
Pernah diberitakan, sesuai rencana, Jumat (20/10/2017), investor Belanda Tidal Brigde tandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait tarif listrik (TL) di Jakarta.
Hal itu dikatakan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, ketika membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tingkat provinsi NTT, di Hotel Sylvia Kupang, Selasa (17/10/2017) lalu.
Saat itu Lebu Raya menjelaskan, rencana pembangunan jembatan Pancasila-Palmerah di Selat Larantuka, sementara dalam tahap pelaksanaan studi kelayakan (feasibility study) dan desain teknis secara detail (detail engeneering desaign/DED).
Penandatangan nota kesepahaman antara Tidal Bridge dengan pihak PLN berkaitan dengan patokan harga tarif listrik (TL) yang dihasilkan dari turbin listrik arus laut di jembatan Pancasila-Palmerah dengan kapasitas 300 megawatt.
“PLN akan membeli listrik dari Investor Tidal Brigde. Kemungkinan MoU itu juga tercantum soal kesepakatan jual beli tarif listrik. Mudah-mudahan disetujui TL yang nantinya dibeli PLN dari Investor Tidal Brigde seharga 7,2 sen dollar AS per Kilo watt hour (KWH),” tambah Lebu Raya.
Rencana pembangunan jembatan Pancasila-Palmerah di Larantuka, akan dilaksanakan melalaui nota kesepahaman Signing Ceremony Business to Business (B to B). Proyek ini akan dilaksanakan menggunakan dana investasi asing sebagai bentuk kerjasama antara Indonesia dan Belanda.(*/ Siaran Pers Biro Humas NTT)
Comment