TEROPONGNTT, JAKARTA — Pemerintah berencana merombak Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, guna mengalokasikan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini sejalan dengan melonjaknya harga minyak dunia yang di atas asumsi APBN.
“Semua itu masih akan direview persis detilnya,” ujar Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, saat dihubungi Media Indonesia di Jakarta, Sabtu (12/5/2018).
Sebelumnya, Menko Perekonomian, Darmin Nasution menyebut rencana penambahan subsidi energi Rp10 triliun itu untuk mengurangi beban PT Pertamina (Persero) yang harus menyalurkan premium dan solar di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).
Darmin Nasution menilai, PT Pertamina sebagai operator BBM memiliki beban yang berat karena harus menyalurkan premium dan solar tersebut.
“Artinya memang kemarin itu didiskusikan bagaimana nih buat supaya Pertamina, kan di rapat bagian pertama adalah menugaskan Pertamina menyalurkan premium dan solar bukan hanya di luar Jawa tapi juga Jamali,” kata Darmin Nasution di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Jumat (4/5/2018) malam.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani pun memutuskan untuk menambah anggaran subsidi BBM sesuai dengan usulan Menteri Enegeri dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan.
“Nah untuk itu pasti dia bebannya berat nah memang ada beberapa kemungkinan usulan dibicarakan oleh Menteri ESDM, ya Menteri Keuangan memilih ya sudah lah kalau begitu kita tambahkan saja subsidinya,” sambung Sri Mulyani. (*/Detik.com/Media Indonesia)
Comment