TEROPONGNTT, JAKARTA – Hasil kajian Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) tahun 2016 menunjukan, sebanyak 70 persen anak dipastikan membawa gawainya ke sekolah.
Dari jumlah itu, 61 persen diantaranya menggunakan gawai untuk keperluan chatting dan bermain games, 29 persen menggunakan untuk mencari informasi terkait mata pelajaran dan hanya 10 persen yang menggunakannya untuk keperluan komunikasi dengan orang tua atau teman.
Angka durasi penggunaan gawai pada anak juga cukup memprihatinkan. Sebanyak 60 persen anak menggunakan gawai selama lebih dari 3 jam, 25 persen anak menggunakan gawai selama 1-2 jam dan hanya 15 persen anak yang menghabiskan waktu kurang dari 1 jam saat menggunakan gawai.
Penggunaan gawai pada anak tanpa pengawasan yang baik dari orang tua berakibat fungsi gawai tidak berjalan secara optimal dan malah membahayakan bagi perkembangan anak. Terhadap hal ini maka lahirlan Pernyataan Bersama Empat Menteri tentang Pembatasan Penggunaan Gawai di Satuan Pendidikan.
Empat menteri tersebut yakni Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise menyampaikan terima kasih serta rasa bahagianya, karena empat menteri dalam Kabinet Kerja telah sepakat untuk mengeluarkan Penyataan Bersama tentang Pembatasan Penggunaan Gawai di Satuan Pendidikan.
“Saya mengharapkan dukungan dari para orang tua, seluruh satuan pendidikan, pemerintah, serta kementerian/lembaga untuk bersama-sama melindungi anak dari paparan informasi tidak layak anak dan penggunaan gawai yang berlebihan,” kata Yohana Yembise.
Yohana Yembise mengatakan, mengingat bahwa sepertiga hidup anak ada di sekolah dan saat anak berada di rumah, maka para orang tua harus bergerak melindungi anak dari penggunaan gawai yang berlebihan mulai dari sekarang.
“Kita semua berharap agar kelak anak-anak kita mampu menjadi generasi emas, generasi yang berkualitas untuk Indonesia di masa yang akan datang,” kata Yohana Yembise. (*/Siaran Pers KemenPPPA)
Comment