TEROPONGNTT, KUPANG – Kesan pertama yang didapat seorang wisatawan saat mengujungi sebuah obyek wisata, sangat penting bagi pembangunan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kalau kesannya bagus, pasti wisatawan akan datang lagi untuk berkunjung.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi NTT, Andre W Koreh saat membawakan materi pada Rapat Koordinasi Pengawasan dan Pengendalian Promosi Pariwisata Bersama Kabupaten/Kota se-NTT yang digelar di aula Lantai 2 Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Kamis (9/8/2018). Rakor dipimpin Kadis Pariwisata Provinsi NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu dan dihadiri perwakilan pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi NTT.
Menurut Andre W Koreh, salah satu faktor yang menunjang pembangunan pariwisata agar memberi kesan baik bagi wisatawan adalah infrastruktur jalan menuju kawasan wisata. Kalau infrastruktur jalannya bagus, bisa memudahkan wisatawan untuk mencapai obyek wisata yang dikunjungi.
“Kalau jalannya jelek, wisatawannya badan sakit ketika sampai di lokasi wisata karena lama jalan kaki atau kurang nyaman saat berada di atas kendaraan, wisatawannya menjadi kurang menikmati keindahan obyek wisata. Bisa jadi, wisatawannya menjadi bosan dan hanya sekali datang ke obyek wisata kita,” kata Andre W Koreh.
Bisa saja, kata Andre W Koreh, ketika pulang ke negaranya, wisatawan itu menceritakan kepada teman atau sesama warga negaranya bahwa obyek wisata di tempat kita kurang menyenangkan untuk dikunjungi. Padahal yang kita inginkan, setelah pulang ke negaranya, wisatawan itu bisa bercerita yang baik tentang obyek wisata yang ada di NTT, supaya makin banyak wisatawan yang datang.
Karena itu, menurut Andre W Koreh, mestinya ruas jalan menuju kawasan wisata memiliki kondisi yang bagus. Hanya saja, ketersediaan anggaran yang kurang membuat pemerintah harus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas jalan menuju kawasan wisata secara bertahap.
Itulah sebabnya, kata Andre W Koren, sebagian ruas jalan menuju kawasan wisata belum memiliki kualitas yang bagus. Belum semuanya di aspal atau di hotmix. (max)
Comment