TEROPONGNTT, KUPANG — Penyakit Struke adalah sebuah penyakit yang mematikan nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Hal ini terungkap dalam seminar yang digagas oleh Mahasiswa Alih Jenjang Angkatan 09 Prodi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Citra Bangsa.
Seminar Keperawatan ini mengangkat tema “UPDATE ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH NEUROLOGI : STROKE DAN PERAWATAN PENDERITA PASCA STROKE DI RUMAH (PENDEKATAN PALIATIVE CARE & HOME CARE)”. Seminar Keperawatan digelar di Hotel On The Rock Kupang pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Ketua panitia kegiatan, Febrianus Maslan Mokor, A.Md.Kep dalam laporannya, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari mata kuliah. “Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah dan merupakan sebuah pengembangan ilmu yang baik. Pada kesempatan ini kami menghadirkan para pemateri yang handal untuk memberikan sharing kepada semua orang terutama bagi para mahasiswa perawat maupun perawat di semua instansi Kesehatan,” jelas Febri.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UCB Vinsensius Belawa Making SKM.,M.Kes dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada panitia dan semua pihak yang telah berpartisipasi. “Kami dari Fakultas memberikan apresiasi kepada panitia dan para pemateri yang telah bersedia berbagi. Ini merupakan hal penting mengingat banyak sekali kasus yang terjadi di NTT”. Jelas Making.
Ia berharap seminar ini dapat memberikan rekomendasi bagi para pihak terutama pemerintah “Kita beharap seminar ini dapat memberikan rekomendasi terutama terkait penanganan pasien struke yang selalu terlambat ditangani. Fasilitas seperti ambulans, fasilitas rumah sakit dan SDM harus menjadi perhatian serius”. Tutup Making yang juga sekretaris IAKMI NTT.
Pemateri pertama Sakti Oktaria Batubara, S.Kep, Ns M.Kep Ph.D memaparkan data yang mencengangkan. “Saat ini kasus Struke sudah sangat banyak. Setiap 4 orang di Dunia ini ada satu orang pasti terkena Struke. Serangan penyakit ini bukan lagi pada orang tua tetap sudah terjadi pada usia muda bahkan anak-anak”. Jelas Okta seorang lulusan Doktor Perawat Luar Negeri yang juga dosen tetap di UCB.
Pemateri ke dua M.G Enny Multyatsih, S.Kep, Ns., M.Kep, Sp.KMB (Ketua Komite Keperawatan RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr.dr. Mahar Mardjono Jakarta) menjelaskan bagaimana peran perawat dalam menangani pasien dengan struke. “Ada tahapan dalam penanganan pasien struke dan perawat mejadi garda terdepan dalam menentukan hidup atau matinya pasien tersebut. Butuh kecepatan, ketepatan dan ketelatenan dalam melakukan perawatan mulai dari awal hingga akhir yaitu pelayanan pasca struke”. Jelas Enny.
Pemateri ketiga Ms, Fepyani T. Feoh, S.Kep, M.Kep (Dosen Prodi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan UCB) Menerangkan Pelayanan paliatif di rumah sakit dan di rumah. “Perlu sentuhan kemanusiaan dengan semua aspek yang kompleks. Kita tidak bisa melihat satu aspek saja tetapi harus melihat pasien ini dalam satu kesatuan yang utuh. Sehingga saat memberikan pelayanan dapat tepat sasar. Perlu hati yang lapang dan ketulusan dalam melakukan perawatan paliatif ini”. Jelas Fepy.
Pemateri ke empat Petrus Laba, SST (Praktisi Home Care Klinik King Care Kupang) menjelaskan tentang bagaimana peluang perawat melakukan pelayanan home care “Pola hidup saat ini memberikan kontribusi pada peningkatan jumlah pasien di hari yang akan datang. Oleh sebab itu perawat perlu disiapkan untuk melakukan pelayanan home care atau Pelayanan ke rumah. Intinya ada pada 5 S karena sentuhan pelayanan seorang perawat dapat mempercepat pemulihan seorang yang Tekena struke” Jelas Petrus yang juga perawat UGD RS Johanes Kupang.
Hadir dalam seminar ini Sekretaris Prodi Ners, Ns Mariaty Barimbing S.Kep.,M.Kep, Koordinator Profesi Ners, Ns Sebastian Tahu S,Kep.,M.Kep, koordinator manajemen keperawatan prodi Ners, dan Ns Rusni Tage, S.Kep.,M.Kep. Peserta seminar terlihat sangat antusias dalam mengikuti seminar ini.
(vm)
Comment