TEROPONGNTT, KUPANG — Pandemi Covid-19 menyerang dunia secara mendadak. Tidak ada negara yang siap, apalagi Indonesia, terlebih Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di ujung selatan. Pandemi Covid-19 menyerang ganas semua aspek kehidupan terlebih aspek ekonomi.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, NTT adalah provinsi termiskin ke-3 di Indonesia (21,09%) dengan kasus stunting berada di angka 30,9%. Target WHO (organisasi kesehatan dunia), angka stunting tidak boleh melebihi angka 20%. Ini adalah sebuah pekerjaan rumah (PR) besar bagi kita semua yang mencintai Nusa Tenggara Timur.
Ketika pandemi Covid-19 menyerang ganas semua aspek kehidupan ini, sebagian besar sektor ekonomi di NTT berhenti, karena harus physical distancing atau jaga jarak fisik. Semua kegiatan (event) dihentikan, banyak restoran tutup dan tidak sedikit pengais rupiah dirumahkan.
Buruh, Honorer, Guru Private, Pedagang Kecil, Petani & Pedagang Pasar, Tukang Ojek, Pekerja Serabutan menjerit hampir tak mampu lagi bertahan.
Kondisi saat ini memang tidak menyenangkan, tapi inilah saatnya kepekaan sosial dan semangat gotong-royong kita diuji. Kita harus bersedia untuk saling berbagi dengan sesama yang membutuhkan.
Untuk itulah, Yayasan Fahiluka Surya Pertiwi (YFSP), sebuah Yayasan Sosial Kemanusiaan yang didirikan oleh Elisabeth Liu, S.Sos.,SH. yang berdomisili di Semarang, Provinsi Jawa Tengah, menggandeng Komunitas Diaspora (Perantau) NTT yang ada di Jawa Tengah dan DIY, untuk mengadakan Bakti Sosial berupa Paket Bantuan Makanan bagi keluarga-keluarga yang terdampak Pandemi Covid-19, termasuk keluarga-keluarga kurang mampu yang sejak sebelum merebaknya Pandemi Covid-19 sudah mengalami kesulitan ekonomi.
Ajakan untuk bergotong-royong ini disambut baik oleh Komunitas Diaspora NTT di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang kemudian bersama-sama melahirkan *Bakti Sosial 7 Manfaat Dalam 1 Paket*. Yaitu, bantuan sosial berupa paket makanan berisi 7 jenis bahan makanan yang dikemas dalam 1 paket. Bahan Makanan dimaksud adalah beras, minyak goreng, garam, mie instan, susu, biskuit dan kopi.
Semangat YFSP dan Diaspora NTT di Jateng dan DIY ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para perantau dari berbagai daerah di Indonesia dan dari luar negeri. Partisipasi mulai berdatangan dari Jakarta, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, hingga Melbourne (Australia), New Zealand dan lainnya. Bahkan mereka yang tinggal di NTT pun tidak mau ketinggalan berpatisipasi materi, waktu dan tenaga.
Begitu banyak orang berbalut bersama tanpa melihat siapa dan darimana yang mengadakan baksos ini. Selain perseorangan, partisipasi juga datang dari produsen Kopi ABC berupa Kopi Sachet dan untuk pengiriman ke daerah-daerah, difasilitasi oleh perusahaan pengiriman JNE Express.
Saat ini, tim YFSP di Kupang sedang mempersiapkan 600 paket bantuan yang pada tahap pertama ini akan dibagikan secara merata di wilayah Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu, Kabupaten TTU, Kabupaten TTS, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, mulai pada tanggal 1 Mei 2020 dan dimulai dari Kabupaten Malaka.
Untuk diketahui, Elisabeth Liu, S.Sos.,SH. (Ketua YFSP) adalah putri kelahiran Atambua 40 tahun silam, yang menjadi Promotor Pertandingan Tinju Perebutan Gelar Juara Dunia IBO World Title dengan tajuk The Border Battle 2019 di GOR Oepoi Kupang pada 5-7 Juli 2019 silam, dan melahirkan Tibo Mona Besa sebagai Juara Dunia Tinju baru untuk Indonesia. Nama Fahiluka diambil dari nama sebuah desa di Kabupaten Malaka.
Semoga Bermanfaat…..
(*/DK)
Comment