TEROPONGNTT, KUPANG — Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI melalui BBTKLPP Surabaya, memberikan layanan Mobil Laboratorium Bergerak guna meningkatkan kapasitas testing Covid-19 di Provinsi NTT. Diharapkan mobil surveilans bergerak ini dapat memberikan pelayanan laboratorium dan meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 di Provinsi NTT.
Launching pengoperasian layanan Mobil Laboratorium Bergerak Surveilans dilakukan Wakil Gubernur NTT, Yoseph Nae Soi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata-Kota Kupang, Rabu (17/2/2021). Launching pengoperasian layanan Mobil Laboratorium Bergerak Surveilans dilakukan bersama-sama dengan Kepala BBTKLPP Surabaya, Dr. Rosidi Roslan, SKM, SH, MPH, MH, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni.
Usai meresmikan pengoperasiannya, Wagub NTT, Yoseph Nae Soi bersama Kepala BBTKLPP Surabaya, Dr. Rosidi Roslan, serta Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni dan para pejabat lainnya, langsung melakukan peninjauan di atas mobil laboratorium tersebut.
Penempatan layanan Mobil Laboratorium Bergerak ini merupakan langkah strategis yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya sebagai upaya peningkatan jumlah kapasitas pemeriksaan laboratorium RT-PCR di Provinsi NTT. Sehingga dapat memberikan pelayanan laboratorium dan meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen covid-19 di provinsi ini.
Mobil Laboratorium Bergerak Surveilans tipe Predator ini diperuntukkan sebagai Laboratorium Bergerak Surveilans Penyakit Menular. Selain COVID-19, juga mampu memeriksa TBC dan penyakit menular lain. Bergerak dari Surabaya menuju Kupang pada Jumat (12/02) melalui jalur laut. Mobil bergerak menuju RSJ Naimata Kupang, lokasi penempatan mobil laboratorium bergerak surveilans ini, pada Selasa (15/02).
Sebagai jenis kendaraan taktis canggih, mobil laboratorium bergerak ini terdiri dari tiga ruangan terpisah dan merupakan laboratorium biosafety lebel II. Terdapat mesin RT-PCR, PCR GeneXpert (TCM), mesin ekstraksi otomatis, Biosafety Cabinet Level II (BSL II), autoclave, laminar air flow, freezer, dan alat pengubah air dari udara untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Memiliki kapasitas 94 spesimen dalam sekali running selama 5 jam.
Pada tahap awal dan memanaskan mesin pemeriksaan, masih akan beroperasi dalam satu kali shift. Selanjutnya akan terus dievaluasi dan penambahan shift sehingga turut meningkatkan jumlah hasil pemeriksaan. Adapun kebutuhan reagen dan bahan habis pakai pemeriksaan disediakan BBTKLPP Surabaya.
Saat ini kemampuan pemeriksaan RT-PCR spesimen Covid-19 di NTT masih dari laboratorium yang berada di Kupang. Dua laboratorium yang telah operasional adalah Laboratorium RSUD Prof. Dr. W Z Johannes dan Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat. Menyusul dua Kontainer Laboratorium PCR yang berada di Rumah Sakit Tentara (RST) Wira Sakti Tingkat III Kupang dan Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) Samuel J Moeda. Serta Laboratorium RT-PCR di Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT, RS Siloam, dan RS Bhayangkara.
Jika ditambah dengan laboratorium bergerak dari BBTKLPP Surabaya, pada Maret ada sekitar 1300 spesimen yang dapat diperiksa dalam satu hari. Diharapkan dapat mengimbangi laju jumlah spesimen dari seluruh NTT yang setiap harinya rata-rata 500. Akibat keterbatasan kapasitas pemeriksaan dan tingginya laju spesimen, banyak yang menumpuk dimana pemeriksaan diselesaikan dalam hitungan minggu.
Tak cukup menempatkan mobil Laboratorium Bergerak Surveilans, BBTKLPP Surabaya juga melatih para petugas laboratorium, teknisi kelistrikan, mekanik mobil bergerak, dan pelaporan pemeriksaan menggunakan New All Record. Hal ini untuk memastikan keberlanjutan pelayanan pemeriksaan laboratorium.
Kepala BBTKLPP Surabaya, Dr. Rosidi Roslan, SKM, SH, MPH, MH mengharapkan keberadaan mobil laboratorium bergerak surveilans ini dapat memenuhi ekspektasi pemerintah dan masyarakat Provinsi NTT. “Bahkan sebelum mobil sampai di NTT, telah banyak yang memberitakan. Semoga kami bisa memenuhi harapan percepatan penyelesaian hasil laboratorium, bisa hanya satu sampai paling lama tiga hari saja. Tidak seperti saat ini yang harus menunggu sampai satu minggu ,” tegas Kepala BBTKLPP Surabaya.
Sementara Wakil Gubernur NTT, Yoseph Nae Soi mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI karena telah memberi layanan mobil laboratorium bergerak surveilans untuk Provinsi NTT. Meski demikian, masyarakat NTT masih tetap membutuhkan banyak perhatian dari pemerintah pusat dalam upaya mengatasi penyakit Covid-19 dan berbagai upaya lain untuk peningkatan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
(max)
Comment