TEROPONGNTT, KUPANG – Sudah dua tahun, wilayah Kelurahan Belo dijadikan sebagai Kampung Literasi. Bahkan, Kantor Bahasa Provinsi NTT memberi apresiasi terhadap keberadaan Kampung Literasi Belo dengan menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di lokasi kampung literasi tersebut, Sabtu 17 Agustus 2019.
Namun menurut dua tokoh masyarakat Kelurahan Belo, Imanuel Bistolen dan Semuel Takene, perlu ada perhatian pula dari pemerintah Kota Kupang dan Pemerintah Provinsi NTT, terutama instansi terkait, terhadap keberadaan Kampung Literasi Belo. Jangan biarkan Kampung Literasi Belo berjalan sendiri.
“Sebagai masyarakat sekaligus anggota komunitas Kampung Literasi Belo, kami berharap mendapat bantuan pemerintah untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat melalui program kampung literasi. Menurut kami, sejauh ini Kampung Literasi Belo belum mendapat banyak perhatian dari pemerintah,” kata Imanuel Bistolen yang ditemui di kediamannya, Sabtu (31/8/2019).
Sementara Semuel Takene yang ditemui di tempat yang sama, menambahkan bahwa sudah banyak hal dilakukan mamsyarakat secara swadaya untuk pengembangan Kampung Literasi Belo. Bahkan, posyandu dan aula gereja pun sempat digunakan sebagai pojok baca agar pengetahuan masyarakat komunitas kampong literasi bisa menjadi lebih berkembang dan maju.
“Di sini masyarakat masih banyak yang berpendidikan rendah. Kalau keberadaan Program Kampung Literasi Belo benar-benar bisa membawa manfaat, tentu akan berpengaruh pada kehidupan ekonomi masyarakat. Karena itu kami minta bantuan dari pemerintah,” kata Semuel Takene.
Sementara Ketua Komunitas Kampung Literasi Belo, Goris Takene yang ditemui terpisah, mengatakan bahwa harapan kedua tokoh masyarakat Kelurahan Belo tersebut adalah wajar-wajar saja. Itu bukti kalau masyarakat mulai menyadari pula bahwa penetapan Kelurahan Belo sebagai wilayah Kampung Literasi Belo sebenarnya memiliki manfaat bagi mereka.
“Tetapi untuk mengembangkan program Kampung Literasi Belo ini, memang membutuhkan dukungan dari banyak pihak termasuk dari pemerintah. Kita tentu berupaya agar keberadaan Kampung Literasi Belo membawa manfaat bagi warga sekitar terutama anggota komunitasnya sendiri,” kata Goris Takene.
(max)
Comment