TEROPONGNTT, KALABAHI – Pola konsumsi masyarakat sudah mengarah kepada pola konsumsi anjuran, baik dari segi kebutuhan energi, juga protein. Namun, untuk keragaman konsumsi masih perlu ditingkatkan.
Demikian kesimpulan yang bisa ditarik dari hasil pemaparan materi para narasumber, serta arahan kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT dan sekapur sirih ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Alor, pada kegiatan Sosialisasi Pangan Lokal Tahap I Wilayah Flores, Sumba, Alor dan Lembata yang digelar di aula Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Alor, Kamis (13/7/2017).
Kesimpulan lainnya, dari sisi konsumsi, permintaan pasar produk industri pangan lokal relatif belum berkembang karena umumnya masih sebagai makanan selingan. Selanjutnya, keragaman potensi sumberdaya pangan di NTT memungkinkan pengembangan industri pengolahan pangan lokal yang bervariasi.
Dari kesimpulan ini, Kabid Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Paulus Dasilva, S.Pt mengatakan, diharapkan adanya tindak lanjut atas kegiatan sosialisasi pangan lokal ini dari pihak pemerintah Kabupaten Alor, dalam hal ini Dinas Pangan dan Tim Penggerak PKK. Pendampingan dan pembinaan kepada dasa wisma PKK dan kelompok wanita tani agar dapat memanfaatkan teknologi pengolahan pangan lokal dengan lebih baik.
“Diharapkan pula adanya pemetaan produksi setiap pangan lokal di setiap daerah dan pemetaan jenis pangan lokal yang pernah dikonsumsi oleh masyarakat. Karena saat ini sudah tidak ada lagi (musnah) pemetaannya di setiap daerah,” kata Paulus.
Selain itu, kata Paulus, perlu adanya pemetaan industri pengolahan pangan lokal di tingkat rumahtangga, UKM, industri kecil, menengah dan besar di setiap daerah (jumlah industri per jenis, jenis dan jumlah bahan baku, dll). Sehingga bisa diketahui pola konsumsi masyarakat di suatu wiayah.
Sosialisasi pangan local ini diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi NTT. Di Kabupaten Alor, kegiatan sosialisasi pangan lokal yang digelar di aula Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Alor diikuti 150 peserta yang terdiri dari aparat pelaksana dan penanggung jawab kegiatan konsumsi dan penganekaragaman pangan Kabupaten Alor, Tim Penggerak PKK Kabupaten Alor dan dasa wisma PKK kelurahan/desa yang tersebar di Kabupaten Alor.
Kegiatan sosialisasi pangan lokal menampilkan dua pemater yakni, Kabid Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Paulus Dasilva, S.Pt dan Ketua Pokja III pada TP. PKK Provinsi NTT, Merry Haryo. Sementara materi sosialisasi pangan lokal yang disampaikan menyangkut, Pengembangan Pangan Lokal Menuju NTT yang Berdaulat Pangan dan Pengolahan umbi-umbian sebagai tepung mokaf pengganti terigu.
Kegiatan sosialisasi pangan lokal di Kabupaten Alor ini dibuka Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Drs. Haji Husen. Dalam sambutannya, Haji Husen berharap, kegiatan sosialisasi pangan lokal membawa manfaat bagi masyarakat terutama dalam peningkatan diversifikasi atau penganekaragaman pangan. (*/max)
Comment