TEROPONGNTT, KUPANG — Dalam beberapa tahun belakangan muncul banyak sekali prediksi tentang kiamat karena terbaliknya medan magnet Bumi di Kutub Utara dan Selatan.
Menurut teori yang melatarbelakangi prediksi tersebut, dua kutub Bumi yakni Kutub Selatan dan Kutub Utara bakal terbalik. Pada hari itu, matahari diprediksi akan padam dan semua bintang di luar angkasa bakal berjatuhan ke Bumi.
Pertanyaannya, benarkah kiamat terjadi hanya karena medan magnet Bumi terbalik? Meski soal kiamat adalah urusan Tuhan, para peneliti membenarkan bahwa terjadi pelemahan pada satu-satunya perisai Bumi itu.
Sekelompok peneliti mengklaim bahwa anomali aneh luar angkasa yang disebut dengan South Atlantic Anomaly yang membentang dari Chile hingga Zimbabwe telah melemahkan medan magnet Bumi yang selama ini menjadi perisai dari radiasi matahari.
Namun proses pembalikan tersebut akhirnya tidak terjadi meski sempat membuat para peneliti cemas. Temuan peneliti itu telah dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).
Untuk lebih memahami apakah proses pelemahan itu yang menyebabkan hampir terjadinya pembalikan medan magnet, mereka membuat simulasi dua pergeseran geomagnetik ‘terbaru’.
Mereka meneliti dua pergeseran geomagnetik Laschamp dan Mono Lake yang berlangsung kira-kira 41.000 dan 30.000 tahun yang lalu. (*/Dream.co.id)
Comment