Nasional

Bersama Kagama NTT dan Bank TLM, Rektor dan Mahasiswa UGM Pungut Sampah di Pantai Warna Oesapa

17
×

Bersama Kagama NTT dan Bank TLM, Rektor dan Mahasiswa UGM Pungut Sampah di Pantai Warna Oesapa

Sebarkan artikel ini
FOTO : Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia menyerahkan bantuan bak sampah kepada perwakilan pedagang Pantai Warna Oesapa Kota Kupang

TEROPONGNTT, KUPANG — Rektor Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. Ova Emilia bersama beberapa dosen dan puluhan mahasiswa KKN UGM, memungut sampah di kawasan Pantai Warna Oesapa Kupang, pada Sabtu 20 Juli 2024 pagi. Ini merupakan kegiatan Bakti Sosial yang digelar Kagama NTT dan Bank TLM bersama UGM di Kota Kupang.

Meski merupakan bagian dari kegiatan bakti sosial, kesediaan Rektor UGM Prof. Ova Emilia berbaur bersama dalam aksi pungut sampah di wilayah Kota Kupang ini tentu patut mendapatkan pujian. Apalagi jika seandainya selama ini, para pimpinan perguruan tinggi yang ada di wilayah Kota Kupang belum pernah turun langsung melakukan aksi pungut sampah seperti yang dilakukan Rektor UGM.

Rektor UGM Prof. Ova Emilia bersama para dosen dan mahasiswa KKN UGM terlihat bersemangat saat memungut sampah. Begitu pula dengan Ketua Kagama NTT, Robert P Fanggidae dan jajaran pengurus Kagama NTT serta jajaran Direksi dan manajemen serta karyawan Bank TLM.

Sebelum aksi pungut sampah dilakukan, Rektor UGM dan Ketua Kagama NTT terlebih dahulu menyerahkan bantuan berupa tempat sampah kepada perwakilan pedagang di Pantai Warna Oesapa Kota Kupang. Bantuan tempat sampah ini dimaksudkan agar sampah yang ada jangan dibuang sembarangan tetapi dikumpulkan di bak sampah untuk selanjutnya dibuang ke TPS sampah yang ada.

Kepada wartawan, Rektor UGM Prof. Ova Emilia mengatakan, masalah sampah adalah masalah bersama, baik itu pedagang, pembeli atau siapapun. Karena kita semua adalah orang yang memproduksi sampah itu sendiri. Jadi sampah menjadi tanggung jawab masing-masing rumah tangga, masing-masing kita.

“Ketika 50 atau 40 tahun lalu, belum ada yang Namanya lembaga atau dinas yang secara khusus mengurus sampah. Tetapi sekarang, setelah ada dinas atau instansi yang mengurus sampah, justru jadi masalah. Ya udah deh.. Kan ada yang mengurus sampah koq. Dan kita sendiri menjadi tidak terlibat, walau kita memproduksi sampah,” kata Rektor UGM.

Jadi menurut Rektor UGM, kita harus mulai menyadarkan kembali diri kita bahwa masalah sampah adalah masalah kita bersama. Kita semua harus terlibat. Universitas sebagai tempat penggodokan perilaku dari generasi masa depan, juga harus berkontribusi untuk hal itu.

“Jadi apa yang kita lakukan hari ini adalah sebagai bentuk kontribusi kita. Kecil tetapi kalau kita bisa melihat dan melakukan bersama-sama maka masalah itu akan bisa diatasi. Karena sampah bukan cuma masalah keindahan tapi juga kesehatan. Dan kesehatan bukan hanya untuk manusia tetapi juga lingkungan dan juga untuk semua makluk hidup yang ada di sekitarnya,” kata Rektor UGM.

Sementara Ketua Kagama NTT, Robert P Fanggidae mengatakan, kegiatan bakti sosial yang digelar bersama UGM dan Bank TLM ini berupa pemungutan sampah dan penyaluran bantuan tempat sampah bagi 20 pedagang di Pantai Warna Oesapa Kupang. Bantuan tempat sampah tersebut merupakan sumbangan dari Kagama NTT, UGM dan Bank TLM, dengan kapasitas daya tamping tempat sampah sebesar 240 kg perbak sampahnya.

“Pesan dari kegiatan ini adalah, kita harus merubah perilaku masyarakat dan itu tidaklah mudah. Harus mulai dari rumah. mulai dari memilah sampah sebagai bagian dari perbaikan tata kelola sampah. Baik itu sampah rumah tangga maupun sampah industry,” kata Robert P Fanggidae.

Di Kota Kupang, menurut Robert P Fanggidae, volume sampah yang dihasilkan mencapai 233 ton perhari. Sehingga untuk pengangkutan sampah membutukan paling sedikit 40 kendaraan sampah. Itu kalau mau angkut sekaligus.

“Tapi sebenarnya kalau diatur per-jenis sampah, dan waktu pengankutan sampah diatur secara baik, tentu sampah tidak menumpuk di TPS sampah. Karena itu, perlu kesadaran bersama dan butuh peran dari berbagai pihak,” kata Robert P Fanggidae.

Ia berharap, kegiatan bakti sosial berupa pemungutan sampah dan penyaluran bantuan tempat sampah dapat membawa manfaat bagi keindahan dan kebersihan di Kawasan Pantai Warna Oesapa Kota Kupang. Selain itu menjadi contoh untuk dapat ditiru berbagai pihak sehingga mau terlibat dalam mengatasi masalah sampah di Kota Kupang.

(max)

Comment

https://gawai.co/docs/pkv-games/ https://gawai.co/docs/dominoqq/ https://gawai.co/docs/bandarqq/