TEROPONGNTT, KUPANG — Ekspor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Desember 2024 mencapai US$ 73.729.410 dengan volume sebesar 1.541.219,71 ton.
Nilai ekspor Desember 2024 mengalami peningkatan sebesar 1.161,32 persen dari ekspor bulan November 2024. Dibanding Desember 2023, nilai ekspor NTT naik sebesar 1.310,70 persen.
Demikian dijelaskan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Matamira B Kale, dalam press release-nya pada Senin 3 Februari 2025.
Matamira menjelaskan, ekspor Nusa Tenggara Timur berasal dari sektor migas dan non migas.
Ekspor migas sebesar US$ 66.321.176, naik 19.181,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan naik 17.763,71 persen jika dibandingkan Desember 2023.
Sedangkan ekspor non migas tercatat sebesar US$ 7.408.234, naik 34,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan naik 52,58 dibandingkan Desember 2023.
Secara kumulatif, kata Matamira, nilai ekspor NTT Januari-Desember 2024 mencapai US$ 131.508.366 atau naik 119,01 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.
Peningkatan terbesar nilai ekspor nonmigas NTT Desember 2024 terhadap November 2024 terjadi pada kelompok komoditas Lemak & Minyak Hewan / Nabati (15) yaitu naik sebesar US$ 1.914.538 (naik 350.474,60 persen).
Sedangkan penurunan terbesar, jelas Matamira, terjadi pada kelompok komoditas Kendaraan dan Bagiannya (87) yang turun sebesar US$ 188.572 (turun 33,60 persen)
Ekspor migas dan nonmigas bulan Desember 2024 melalui pelabuhan muat di NTT ke negara tujuan Tiongkok (71,24 persen), Timor Leste (8,48 persen), Thailand (3,87 persen), Australia (0,09 persen), dan Singapura (0,01 persen)
Menurut pelabuhan asal barang, kata Matamira, ekspor NTT Januari-Desember 2024 dilakukan melalui Pos Lintas Batas Negara Atambua sebesar US$ 58.195.618 (68,62 persen), diikuti pelabuhan Pelabuhan Atapupu, Belu sebesar US$ 1.487.518 (1,75 persen).
Sementara sebesar US$ 24.189.739 (28,52 persen) barang diekspor melalui pelabuhan muat di luar NTT.
Nilai impor Provinsi Nusa Tenggara Timur bulan Desember 2024 mencapai US$ 28,69 juta dengan volume sebesar 57.753,96 ton.
Nilai Impor Desember 2024 naik sebesar 73,46 persen dibandingkan impor bulan November 2024, dan jika dibandingkan dengan bulan Desember 2023, nilai impor naik sebesar 782,80 persen.
“Pada Desember 2024 impor Nusa Tenggara Timur seluruhnya berasal dari sektor non migas,” kata Matamira.
Secara kumulatif, jelas Matamira, nilai impor NTT Januari-Desember 2024 mencapai US$ 82.299.621 atau naik 17,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Pada Desember 2024 kelompok komoditas dengan nilai impor terbesar pada sektor non migas disumbangkan oleh kelompok Gula dan Kembang Gula (17) sebesar US$ 20.835.560.
Impor nonmigas bulan Desember 2024, berasal dari negara Thailand sebesar US$ 11.303.851 (39,4 persen dari total impor bulan Desember 2024),
sebesar US$ 2.392.500 (8,34 persen dari total impor bulan Desember 2024), dan Timor Leste dengan nilai sebesar US$ 234.764 (0,82 persen dari total impor bulan Desember 2024).
Neraca Perdagangan Nusa Tenggara Timur bulan Desember 2024 mengalami surplus US$ 45,04 juta, dengan rincian dari sektor migas mengalami surplus sebesar US$ 66,32 juta, dan dari sektor nonmigas defisit sebesar US$ 21,28 juta.
(*)
Comment