# Acara Dipadukan Dengan Sasando Dia (Sante-Sante Baomong Deng Media)
TEROPONGNTT, KUPANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran demi percepatan pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu upaya yang dilakukan adalah meluncurkan program SIAP QRIS (Sehat, Inovatif dan Aman Pakai QRIS).
Launching Program SIAP QRIS dilakukan Kepala Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, bersama dengan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT, Japarmen Manalu, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda NTT, Lerry Rupidara, Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) NTT, Adevi Sabath, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT, Catur Ariyanto Widodo, perwakilan pengusaha pelaksana SIAP QRIS dan stakeholder lainnya.
Launching Program SIAP QRIS dilakukan di aula Kantor Perwakilan BI NTT, Jumat (5/8/2022). Acara launching dipadukan dengan acara Sasando Dia (Sante-Sante Baomong Deng Media) yang digelar bersama puluhan awak media dari wilayah Kota Kupang dan Provinsi NTT.
SIAP QRIS adalah sebuah gerakan atau program yang diinisiasi Bank Indonesia bersama dengan Kementerian Perdagangan, untuk memberikan kemudahan transaksi digital contactless bagi masyarakat. Sementara QRIS (Quick Response Indonesian Standard Code), adalah metode pembayaran yang memberikan kemudahan transaksi digital contactless bagi masyarakat, dimana pembeli hanya perlu memindai kode QRIS merchant untuk menyelesaikan transaksinya tanpa melakukan kontak langsung.
Kepala Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan, program SIAP QRIS bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi NTT setelah dilanda pandemi COVID-19. Bank Indonesia menargetkan, Program SIAP QRIS hadir di pasar-pasar, di merchant-merchant termasuk tempat-tempat pariwisata. Hadir di pasar dan merchant-merchant dalam Kota Kupang dan terus berkembang atau menyebar ke seluruh wilayah NTT.
“Tidak saja hadir di pasar, digitalisasi sistem pembayaran ini juga akan hadir di merchant-merchant lain termasuk di tempat-tempat pariwisata. Karena kalau bertransaksi secara manual, itu butuh uang cash atau uang kembalian. Tetapi dengan digitalisasi apapun aplikasinya tinggal scan QRIS-nya kemudian kita bisa melakukan transaksi,” kata Nyoman.
Pada acara launching dan Sasando Dia ini, Kepala Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan, pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertumbuh. Pemerintah daerah dan masyarakat bersama seluruh instansi terkait lainnya harus terus bersemangat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
(max)
Comment