TEROPONGNTT, KUPANG — Ketua BPH PGRI NTT yang juga Pendiri UPG 1945 NTT, Dr. Sam Haning, SH, M.H terpilih menjadi Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah XV Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk masa kepemimpinan periode 2022-2025. Dr. Sam Haning terpilih secara aklamasi dalam Musyawara Aptisi Wilayah XV NTT yang digelar di Palapa Resto Kupang, Sabtu (18/6/2022).

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) adalah organisasi profesi yang beranggotakan seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan seluruh Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BHP-PTS) di seluruh Indonesia. Di Provinsi NTT, APTISI Wilayah XV beranggota 56 perguruan tinggi swasta baik yang berbentuk akademi, sekolah tinggi maupun universitas.
Kepada para wartawan, Ketua Terpilih APTISI Wilayah XV Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Sam Haning, SH, M.H mengatakan, dirinya dipilih dan ditujuk melalui musyawarah untuk memimpin Aptisi Wilayah XV NTT selama periode 2022-2025. Kepengurusan Dr. Sam Haning, SH, M.H menggantikan pengurus Aptisi Wilayah XV NTT sebelumnya yang dipimpin Dr. Drs. Marcel Bria, Pr. MA.
Agenda pertama yang akan dilaksanakan setelah pelantikan Badan Pengurus Aptisi Wilayah XV NTT Periode 2022-2025 nanti, kata Dr. Sam Haning, adalah menggelar Rapat Kerja (Raker) Aptisi Wilayah XV NTT. Dalam rapat kerja tersebut, akan dibahas mengenai upaya penguatan kembagaan perguruan tinggi swasta di NTT, sehingga setiap PT Swasta bisa berkiprah dengan baik dan dapat terus berkembang dalam upaya mendidik anak bangsa di wilayah provinsi ini.
“Dalam rapat kerja nanti, kita akan undang pihak Kementrian Pendidikan dan Dirjen Dikti, Aptisi Pusat, Pemerintah Provinsi NTT dan seluruh perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada di NTT, Supaya pemerintah pusat dan daerah serta Aptisi Pusat bisa mendengar apa kendala yang selama ini dihadapi setiap PTS dalam mengelola lembaganya,” kata Dr. Sam Haning.
Aptisi Wilayah XV NTT, kata Dr. Sam Haning, akan memperjuangkan dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan PTS yang ada di wilayah NTT sehingga mampu berkiprah dengan baik. Tentunya kita akan berjuang bersama-sama.
Dr. Sam Haning juga menjelaskan, kepengurusan Aptisi Wilayah XV NTT periode 2022-2025 terdiri dari dirinya sebagai ketua, Prof. Dr. Frans Salesman, SH, M.Kes.(Rektor UCB) sebagai Wakil Ketua I, Dr. Ir. Ayub Meko, SP, M.Si (Rektor UKAW Kupang) sebawai Wakil Ketua II, Dr. Zainur Wula, S.Pd, M.Si (Rektor UMK) sebagai Wakil Ketua III, David R.E Selan, SE, MM (Rektor UPG 1945 NTT) sebagai Sekretaris I, Dr. Samuel Igo Leton, S.Pd, M.Pd (Wakil Rektor I Unwira) sebagai Sekretaris II, dan Alvonso Gorang, S.Sos, M.M (Rektor Universitas Tribuana Alor) sebagai Bendahara III.
Selanjutnya, jelas Dr. Sam Haning, kepemimpinannya juga akan dibantu oleh Adriana Lopo, SE, MM (Ketua Akup Efata Kupang) sebagai Bendahara I dan Tarsisius Tukang, SE, M.Pd (Ketua Sekolah Tinggi Arta Buana) sebagai Bendahara II. Sementara sebagai Ketua Bidang 1 Tridarma dan Kerjasama adalah Yohanes Paul Bataona, S.Fil, M.Pd dan Ketua Stikom Uyelendo, Marinus Ignasius J. Lamabelawa, M.Cs sebagai Ketua Bidang II Infokom.
Sementara Rektor Universitas Citra Bangsa (UCB), Prof. Dr. Frans Salesman, SH, M.Kes.sebagai perwakilan para anggota Aptisi Wilayah XV NTT, menyampaikan tiga poin penting yang perlu diperhatikan dan diperjuangkan. Ketiga poingt tersebut diantaranya, peningkatan kualitas SDM para dosen melalui tugas belajar, serta perlunya pemerintah ikut memperhatikan kesejahteraan para dosen yang berkarya di lingkungan PTS.
“Kami minta kepada pemerintah agar para dosen PTS yang selama ini digaji oleh yayasan, supaya bisa dijadikan sebagai pegawai tidak tetap PPPK yang digaji pemerintah. Sehingga para dosen bisa menganjalankan tugasnya mendidik generasi bangda di bumi Flobamorata ini dengan lebih nyaman,” kata Prof. Dr. Frans Salesman.
(max)
Comment