TEROPONGNTT, SOE — Adalah Yerim Fallo dan Ricki Banamtuan. Dua pemuda ini kembali mempertanyakan kelanjutan proses rekrutmen perangkat desa yang dibuka secara serentak di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) belum lama ini.
Melalui Wall GROUP PEMUDA TTS, Yerim Fallo menulis, bahwa rekrutmen aparatur desa hanya mimpi yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat dan untuk menghabiskan anggaran yang pada akhirnya merugikan para pendaftar karena mereka sudah menghabiskan waktu, tenaga dan ongkos untuk mengurua persyaratan pendaftaran dengan rentang waktu cuma dua (2) minggu.
“Disana ada uang dan waktu yang terbuang percuma namun tidak jadi karena keputusan yang diambil pemerintah untuk diberhentikan, dengan tidak menjelaskan secara detail apakah pemberhentian perekrutan aparat desa ini hanya bersifat sementara ataukah selamanya,” tulis Yerim.
Hal ini juga dikeluhkan oleh Riki Banamtuan, salah seorang pemuda TTS yang sangat menginginkan agar proses rekrutmen aparat desa segera dilanjutkan supaya tidak merugikan para peserta yang sudah mengurus persyaratan dengan mengeluarkan waktu, tenaga dan biaya.
Menurut Riki Banamtuan yang dalam beberapa postingan di Group PEMUDA TTS menulis, berhentinya proses rekrutmen aparat desa harus disikapi oleh pemerintah Kabupaten TTS untuk dilanjutkan prosesnya sehingga tidak mengecewakan para peserta yang sudah mendaftar melalui panitia pendaftar yang ada di desa-desa.
Hal lain yang mesti diperhatikan oleh pemerintah tambah Riki, adalah soal kepastian tambah waktu untuk kelanjutan proses rekrumet aparat desa.
Keduanya berharap agar pemerintah Kabupaten TTS segera melanjutkan proses rekrutmen aparat desa sesui dengan janji yang pernah disampaikan Bupati maupun wakil untuk melanjutkan proses rekrutmen aparat desa.
Hingga berita ini diturunkan,Selasa (18/6/2019), baik bupati maupun wakil bupati TTS belum berhasil dihubungi. Kedua pimpinan TTS ini sesuai informasi dari sektariat daerah sedang bertugas ke luar daerah.
(PR)
Comment