TEROPONGNTT, KUPANG – Selama tidak mengganggu tugas pokoknya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Gregorius Takene tak mau waktunya terbuang begitu saja. Baginya, setiap waktu harus diisi dengan kegiatan yang berguna, baik bagi diri sendiri, keluarga maupun bagi orang lain.
Bahkan, ayah tiga anak ini juga menekuni bisnis sayur dan menjual sendiri sayur-sayuran segar setelah pulang kerja dari kantor di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang. Sementara di rumahnya, ia juga membuka Rumah Pangan Kita (RPK) dengan nama RPK Bona Karya Bello, sebagai agen Perum Bulog Divre NTT yang mendistribusikan sembako untuk mendekatkan penjualan kepada masyarakat.
Meski juga mendapat keuntungan, menjual sayur sebenarnya dilakukan Gregorius Takene untuk membantu memasarkan hasil usaha pertanian petani binaan PKBM Gading Taruna yang dipimpinnya. Karena selain berstatus PNS, suami dari Sepriyani Ga Radja ini juga mendirikan dan menjadi Pimpinan PKBM Gading Taruna dengan petani binaan mencapai ratusan orang di Kelurahan Belo dan sekitarnya.
Banyaknya kesibukan membuat Gregorius Takene bahkan dibilang sebagai orang yang tak pernah diam. Selalu ada ide dan siap melakukan pekerjaan yang ia rencanakan. Mantan wartawan Radio Tirilolok Swara Verbum Kupang ini selalu terlibat dalam kegiatan pembangunan, kegiatan sosial dan kegiatan keagamaan serta pendidikan di wilayah Kelurahan Belo.
Sebagai ketua RW dan tokoh masyarakat, ia memiliki ide dan ikut terlibat dalam berbagai kegiatan pembangunan di Kelurahan Belo terutama kegiatan pembukaan jalan baru agar wilayah Belo tidak terisolasi. Di bidang rohani, ia juga terlibat sebagai pengurus dewan stasi St Agustinus Belo.
Di bidang sosial, ia terlibat dalam kegiatan pemuda lintas agama Kota Kupang, terlibat dan memiliki ide dalam kegiatan kampung literasi, mendukung beberapa kegiatan seminar dari beberapa perguruan tinggi yang dilaksanakan di Belo, dan lain sebagainya.
“Selama masih ada waktu dan kesempatan, kita isi dengan kegiatan yang berguna. Jangan biarkan waktu terbuang begitu saja. Lakukan saja apa yang bisa dilakukan selama itu berguna bagi orang lain, keluarga dan terutama bagi diri sendiri. Asalkan tidak mengganggu tugas pekerjaan utama sebagai ASN,” kata Gregorius Takene ketika ditemui di rumahnya, Kamis (1/11/2018).
Apa yang dilakukan Gregorius Takene ini memang sejalan dengan harapan dan anjuran Gubenur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat agar PNS atau ASN bisa memiliki pekerjaan atau pendapatan lain diluar gaji. Sehingga bisa terhindar dari perbuatan korupsi.
Seperti dilansir Kompas.Com, saat membuka Lokakarya Nasional dengan tema “Menyelamatkan NTT dari Bahaya Korupsi” di Aula Sekolah Tinggi Hukum Prof Dr Yohanes Usfunan, di Nasipanaf, Kabupaten Kupang, Jumat (19/10/2018), Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, aparatur sipil negara ( ASN) boleh menjadi kaya, tetapi dengan cara yang benar.
“ASN boleh kaya dengan bekerja seperti tanam kelor, tanam bawang, semangka dan lainnya. Ini tidak dilarang oleh Undang-undang,” kata Laiskodat saat itu.
Semoga apa yang dilakukan Gregorius Takene memberi contoh yang positif bagi rekan-rekannya sesama ASN dan juga bagi generasi muda lainnya. Yakni supaya memanfaatkan setiap waktu luang dengan kegiatan yang berguna bagi orang lain, keluarga dan terutama bagi diri sendiri. Semoga sukses… (max)
Comment