TEROPONGNTT, KUPANG — Para tokoh agama se-NTT berharap PDI Perjuangan tetap menjadi partai nasionalis dan menjadi partai yang terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan Negara, dalam bingkai empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Demikian simpul yang dihasilkan dalam dialog antara para pemuka agama NTT dan para tokoh masyarakat dengan mantan Gubenur DKI, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) alias BTP yang berlangsung di Hotel Naka Kupang, Selasa (13/8/2019) petang. Hadir pada kesempatan itu Ketua Sinode GMIT, Pdt. DR. Merry Kolimon, Rektor Undana, Rektor Unika dan sejumlah tokoh agama lainnya. Ahok didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan NTT, Ir. Emmy Nomleni dan anggota DPR RI terpilih, Ansy Lema.
Ahok berada di Kupang – NTT dalam rangka kunjungan sebagai kader PDI Perjuangan. Selain bertemu tokoh agama, Ahok.juga akan berdialog langsung.dengan masyarakat Kota Kupang di halaman Kantor DPD PDI Perjuangan NTT.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT, Yunus Takandewa mengatakan, dialog dengan para pemuka agama mengusung tema Memperkuat dan Membumikan Pancasila sebagai Idiologi Paripurna yang Menjadi Falsafah Bangsa.
Dialog yang dipandu Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT itu berjalan santai, penuh kekeluargaan.
Menurut Yunus lagi, ada beberapa harapan, cita-cita, saran dan pendapat yang mengemuka dalam dialog tersebut. Diantaranya sebut Wakil Ketua DPRD NTT ini, adalah adanya harapan agar PDI Perjuangan tetap menjadi partai nasionalis terdepan, teguh di jalan kerakyatan, menjadikan Pancasila sebagai bintang penunjuk dan meja statis perjalanan bangsa.
“Pancasila diyakini sebagai antitesa berkembangnya radikalisme, hoax dan ujaran kebencian,” sebut Yunus.
Selain itu, dengan mencermati perjalanan bangsa akhir-akhir ini, PDI Perjuangan harus tetap konsen menjaga empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI yang tak bisa ditawar tawar lagi di tengah-tengah gempuran politik identitas.
‘Ahok bersama PDI Perjuangan diharapkan terus berjuang menegakkan demokrasi ekonomi atas terbatasnya akses pasar, minimnya sumberdaya transportasi, kesenjangan ekonomi dan masih tingginya angka kemiskinan,” demikian kata Yunus dalam keterangannya.
Dikatakannya lagi, Ahok menjadi pembelajaran bangsa dari aspek kepemimpinan dan keadilan penegakkan hukum di Indonesia dengan mengambil pelajaran dari rekam perjalanan Ahok selama ini.
“Bersama Ahok, PDI Perjuangan diminta agar memperjuangkan berbagai keterbelakangan pendidikan, sosial politik dan berbagai aspek lainnya,” pungkas Yunus yang juga Caleg terpilih pada Pemilu Legislatif 17 April 2019 lalu.
Selain menghadiri dialog dengan tokoh agama, akademisi dan masyarakat Kota Kupang, Ahok direncanakan akan mengunjungi Kabupaten TTS selama dua hari ke depan.
(*)
Comment