TEROPONGNTT, NEW YORK — Yuliana Nike Ndaumanu atau yang lebih karib disapa Nike adalah mahasiswa Master of Public and International Affairs di University of Pittsburgh’s Graduate School of Public and International Affairs, angkatan 2024, dengan spesialisasi Ekonomi Politik Internasional.
Dia menyelesaikan studi sarjananya di Universitas Brawijaya di Indonesia pada tahun 2018, yang mana dia fokus pada Ilmu Komunikasi dan Public Relations. Pada tahun 2015 hingga 2016, saat berkuliah, dia menjabat sebagai Vice President AIESEC di Universitas Brawijaya.
Dia telah aktif mengerjakan berbagai proyek SDGs sejak 2015, baik secara internasional maupun di kampung halamannya di NTT. Dia terus melakukan advokasi untuk pemberdayaan dan peningkatan kapasitas kaum muda saat ini.
Saat ini, dia menjabat sebagai Presiden Dareto Academy, sebuah startup sosial dengan salah satu program utama Kursus Bahasa Inggris di Kota Kupang, NTT, yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan. Dia juga merupakan Duta Muda ASEAN 2017 dari Kementerian Luar Negeri RI.
Selain itu, dia juga adalah Wakil Presiden International Student Club di GSPIA, serta menjadi ketua dan duta Pepelingasih NTT (organisasi lingkungan di bawah program Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia). Dia pun aktif berperan sebagai Community Engagement dan Event Manager di Mata Garuda Amerika dan Public Relations Manager di Mata Garuda NTT.
Di tempat kuliah S2 saat ini, dia dipercayakan sebagai Wakil Presiden Komunikasi Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di University of Pittsburgh (PERMIAS). Dan yang tidak kalah serunya, salah satu hobinya adalah suka travelling, hiking, dan melakukan aktivitas luar ruangan dan berencana untuk mengikuti marathon pertamanya di Pittsburgh Marathon 2023 nanti.
Pada kegiatan UN Women Conference yang digelar di Markas Besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York sejak 6 hingga 17 Maret 2023, Yuliana Nike Ndaumanu adalah seorang perempuan asal NTT, Indonesia, yang menjadi salah satu delegasi untuk konferensi perempuan tersebut. Nike Ndaumanu bahkan menjadi satu-satunya delegasi dari Indonesia untuk AIESEC International di UN Women Conference tersebut.
“Saya merupakan salah satu delegasi dari AIESEC International di 67th Session of the Commission on the Status of Women (CSW67). Kegiatan UN Women Conference ini digelar di markas besar PBB (United Nations), New York sejak 6 hingga 17 Maret nanti. AIESEC merupakan salah satu organisasi non-profit yang dipimpin pemuda terbesar di dunia, “ kata Nike kepada media ini, Rabu (15/32023).
Nike menjelaskan the Commission on the Status of Women (CSW67) telah diakreditasi oleh UN ECOSOC, yang berspesialisasi dalam pengembangan kepemimpinan pemuda dan bertugas untuk memfasilitasi keanggotaan dan menyediakan peluang pertukaran untuk pemuda. Dengan model hybrid baru tahun ini, CSW67 akan fokus pada inovasi, perubahan teknologi, dan pendidikan di era digital.
“Selama dua minggu ke depan, kami, para peserta dari seluruh dunia, termasuk perwakilan dari pemerintah, PBB, masyarakat sipil, kelompok pemuda, dan aktivis akan mengkaji bagaimana kesetaraan gender, pemberdayaan, dan pembangunan berkelanjutan dapat dicapai di era digital,” sebut lulusan S1 Universitas Brawijawa ini.
Menurut mahasiswi S2 University of Pittsburgh itu, CSW67 akan memungkinkan para peserta untuk menghadirkan potensi untuk membentuk masa depan yang jauh lebih baik karena teknologi telah turut berkontribusi untuk mengubah norma sosial, dan memperkuat suara perempuan.
Selain itu, untuk melawan pelecehan online, mencegah pelestarian bias algoritmik, dan mendistribusikan manfaat digitalisasi secara merata dalam mengejar pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
“Saya bangga karena berkesempatan mengikuti dan meramaikan Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret lalu langsung di dalam ruangan markas besar PBB beserta dengan delegasi dari berbagai negara. Dari Indonesia, saya menjadi satu-satunya delegasi, dan ini kebanggaan tidak hanya bagi bangsa dan negara, tapi juga bagi masyarakat NTT,” ucap awardee LPDP ini.
Wakil Presiden Komunikasi Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di University of Pittsburgh (PERMIAS) itu berharap dapat menginspirasi kaum muda NTT pada khususnya dan kaum muda Indonesia pada umumnya untuk mencapai potensi penuh mereka melalui proyek Dare to Dream, yang dia mulai pada tahun 2016.
(*)
Comment