TEROPONGNTT, KUPANG – Warga RT 07 RW 03 Kelurahan Belo, memblokir badan jalan di wilayah mereka yang menghubungkan wilayah Kelurahan Belo-Kota Kupang dengan wilayah Desa Oelomin-Kabupaten Kupang. Aksi pemblokiran jalan yang dilakukan di hari valentine, Minggu (14/2/2021) ini, sebagai bentuk protes warga terhadap keputusan Lurah Belo, Roby Lona terkait penetapan pemenang pemilihan Ketua RT 07.
Pada aksi protes ini, para warga menutup badan jalan dengan batang dan ranting kayu, sehingga kendaraan tidak bisa melintas. Hingga petang, warga masih menutup badan jalan dan belum membukanya kembali.
Menurut para warga, pada pemilihan Ketua RT 07 yang berlangsung Desember 2020 lalu, Yusuf Tuan yang berpendidikan tamatan SMP meraih suara terbanyak dan terpilih sebagai Ketua RT 07. Namun, Lurah Belo, Roby Lona mengeluarkan surat keputusan (SK) yang mensahkan pemenang kedua sebagai Ketua RT 07. Alasannya karena sesuai perintah Perda Kota Kupang nomor 9 Tahun 2016.
“Ok-lah. Karena ini merupakan aturan tentu kami masyarakat tunduk. Tetapi yang jadi pertanyaan, mengapa Perda ini tidak berlaku merata di Kelurahan Bello?. Sebab, Ketua RT 03, Nehemia Tuan, juga tidak tamat SD tetapi di SK-kan oleh Lurah Belo. Ada tendensi apa Lurah Belo dengan kami masyarakat RT 07?,” ungkap Maco Kale dan Simon Bin, warga RT 07 RW 03.
Sebagai warga, kata Maco Kale dan Simon Bin, meraka merasa sangat kecewa dan tidak puas dengan keputusan Lurah Belo tersebut. Seolah-olah Perda Kota Kupang nomor 9 Tahun 2016 tidak berlaku di RT lain di Kelurahan Kello dan hanya berlaku di RT 07. Buktinya seperti kejadian di RT 03 RW 02 Kelurahan Bello.
“Di masa pandemic covid-19 ini, kami juga mendoakan Lurah Belo, Roby Lona yang juga kami tokohkan, sebagaimana kami tokohkan Yusuf Tuan di RT 07, supaya tidak salah apalagi pilih kasih dalam pelaksanaan pelayanan pemerintahan di Kelurahan Belo,” tambah Mira Tade, salah satu warga RT 07.
Ketua RW 03 Kelurahan Belo, Goris Takene yang dikonfirmasi melalui ponselnya, membenarkan adanya aksi pemblokiran jalan yang dilakukan warga RT 07 tersebut. “Tentunya kita berharap Pak Lurah Belo bisa melihat persoalan yang terjadi di masyarakat ini,” kata Goris Takene.
Lurah Belo, Roby Lona yang dihubungi melalui pesan whatsapp (WA), Minggu (14/2/2021) malam, belum menjawab, mungkin karena masih sibuk. Sementara ketika dihubungi melalui telepon pada ponselnya tidak tersambung.
(max)
Comment