TEROPONGNTT, JAKARTA — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melakukan berbagai upaya cepat tanggap terhadap bencana gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Guncangan gempa Lombok terasa hingga ke Provinsi Bali.
Penanganan dan pemberian bantuan dilakukan Kementerian PPPA dengan berkoordinasi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi NTB yang memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan korban perempuan dan anak.
Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang dua kali gempa bumi dalam waktu berdekatan. Pertama, pada Minggu 29 Juli 2018 dengan kekuatan gempa 6,4 Skala Richter (SR). Kemudian kembali diguncang gempa besar pada, Minggu 5 Agustus 2018 yang mencapai 7 SR.
Meski dirasakan hingga wilayah Bali, namun dampak dan kerusakan paling besar dialami wilayah Lombok. Korban bencana gempa Lombok pun kebanyakan perempuan dan anak-anak.
“Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah menurunkan tim ke Lombok, NTB untuk membantu korban bencana gempa. Ini dilakukan usai gempa pertama terjadi. Koordinasi dilakukan dan bantuan juga sudah disalurkan,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise.
“Upaya penanganan bencana mengutamakan korban perempuan dan anak. Bantuan juga difokuskan pada kebutuhan mendasar mereka,” lanjut Yohana Yembise. (*/Siaran Pers KemenPPPA)
Comment