TEROPONGNTT, KUPANG – Misa malam paskah di Gereja Stasi St Fransiskus Xaverius Naimata berlangsung meriah, Sabtu (31/3/2018). Ribuan umat memadati gedung gereja hingga ke halaman, bahkan ke badan jalan di depan gereja. Kemeriahan Paskah benar-benar terasa umat di stasi ini.
Dalam kotbahnya, Pater Paskalis dari Biara OCD yang memimpin misa malam Paskah di Gereja Stasi St. Fransiskus Xaverius Naimata, menyinggung tentang pentingnya keluar dari kegelapan hidup dan selalu berusaha hidup dalam terang Kristus. Selalu hidup dalam kebaikan dan kebenaran.
Jika ada masalah dalam hidup, baik sebagai pribadi maupun masalah hidup berkeluarga, kata Pater Paskalis, sebaiknya jangan dipendam sendiri. Berbagilah dengan orang lain agar bisa mendapat saran pendapat dan jalan keluar penyelesaian.
Pastor Paskalis juga menyinggung soal kasus bunuh diri yang sering terjadi di Jembatan Liliba Kupang. Kasus bunuh diri merupakan contoh orang hidup dalam kegelapan dan memendam sendiri masalah hidup yang dirasakan. Akibatnya menemui jalan buntu dan akhirnya memilih mengakhiri dengan cara bunuh diri.
“Jembatan Liliba sering meminta tumbal. Sering orang bunuh diri dengan cara meloncat dari Jembatan Liliba. Orang larut dalam masalah hidup tanpa berbagi dengan orang lain. Pemerintah juga tidak mencari jalan keluar, bagaimana supaya orang tidak mudah lompat dari Jembatan Liliba untuk bunuh diri,” kata Pastor Paskalis.
Menurut Pastor Paskalis, mestinya pemerintah memasang terali yang lebih tinggi di sisi Jembatan Liliba sehingga tidak memberi peluang bagi orang untuk bisa melompat dan bunuh diri. Pemerintah belum melihat kasus bunuh diri di jembatan Liliba sebagai masalah.
Pastor Paskalis berharap, peristiwa kebangkitan Yesus yang dilambangkan dengan Cahaya Kristus memberi makna bagi bagi semua umat. Jangan biarkan hidup dalam kegelapan hidup tetapi selalu berusaha untuk mencari Terang Kristus sebagai pedoman menatap kehidupan yang lebih baik. (max)
Comment