TEROPONGNTT, KUPANG – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang menggelar Sosialisasi Penerapan Aplikasi Sistem Informasi Tol Laut (Sitolaut) guna menidaklanjuti Surat Direktur Lalu Lintas dan Angutan Laut Ditjen Hubla no. AL.201/22/14/DA-2020 tertanggal 17 November 2020 tentang Sitolaut. Sitolaut merupakan Logistic Comunication Sistem (LCS) Versi 02 berbasis Mobile Apps yang merupakan salah satu instrumen guna memaksimalkan operasinal Tol Laut.
Kegiatan Sosialisasi Penerapan Aplikasi Sitolaut dilaksanakan di aula Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur NTT, Selasa (24/11/2020), yang dirangkai dengan kegiatan peninjauan lokasi bersama rombongan dari Dirjen Perhubungan Laut dan Lembaga Terkait dari Jakarta ke Pelabuhan Tenau dan Rumah Potong Hewan (RPH) Kupang. Kegiatan diikuti peserta dari Perusahaan JPT/Shipper, pengusaha supplier tol laut, consignee tol laut, pimpinan reseller/pedagang terkait tol laut, serta operator kapal tol laut dan pejabat instansi terkait.
Selain pemaparan tentang penerapan aplikasi Sistem Informasi Tol Laut (Sitolaut) oleh pihak KSOP Kupang, pada kegiatan sosialisasi ini, pihak PT. Pelindo III Pelabuhan Tenau juga memaparkan tentang trayek kapal kontener dan kapal ternak, dan tentang muatan balik kapal tol laut. Karena itu, Dinas Peternakan Provinsi NTT diminta mempresentasikan rantai pasok dan penyiapan data tentang pendistribusian ternak dan kesiapan daging beku yang akan dikirim ke Surabaya.
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang, Aprianus Hengki yang dihubungi melalui pesan whatsapp (WA), meminta wartawan mengkonfirmasi tentang pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut kepada Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Laut Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang, Eka Ariandi, atau kepada Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang, Aswar Anas, S.H., M.Hum.
Seperti diberitakan www.dephub.go.id, sejak diluncurkan pada tahun 2015, program Tol Laut terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi infrastruktur, trayek, armada, jumlah muatan, maupun kapasitas. Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, terus bersinergi dan bekerjasama dengan seluruh stakeholder baik dari Pemerintah Daerah maupun Kementerian Lembaga serta operator agar implementasi program tol laut dapat mencapai hasil dan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat Indonesia.
“Seperti kita ketahui jumlah trayek tol laut meningkat lebih dari tiga kali lipat, dari hanya tiga trayek pada 2015 kemudian enam trayek rute (2016) yang seluruhnya merupakan penugasan berkembang menjadi 26 trayek pada tahun 2020 dan 100 pelabuhan singgah,” tutur Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pada saat membuka sekaligus memberikan sambutan pada Acara Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Angkutan Barang di Laut (Tol Laut) yang diselenggarakan secara virtual, Senin (26/10/2020).
Pada tahun kelima penyelenggaraan tol laut ini, Kementerian Perhubungan sudah menyiapkan beberapa instrumen guna memaksimalkan operasional tol laut, diantaranya pengadaan kapal baru, penetapan trayek rute dari beberapa pelabuhan pangkal ke berbagai kota dan pulau di wilayah 3TP dan Kawasan Timur Indonesia (KTI), serta penambahan sarana bongkar muat pelabuhan di wilayah 3TP dan KTI.
(max)
Comment