TEROPONG, JAKARTA – Efisiensi anggaran merupakan wujud nyata dan komitmen seorang pemimpin daerah untuk memajukan daerah yang dipimpin. Pemangkasan anggaran juga mengerucut pada prioritas pembangunan di daerah.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Ngada, Marianus Sae, saat tampil sebagai narasumber dalam Dialog Forum Indonesia berjudul “Solusi untuk Negeri dengan tema Anggaran untuk Rakyat,” di Studio LPP TVRI Jakarta, Kamis (7/10/2017).
Dihadapan audiance yang hadir, Marianus Sae menggambarkan kondisi wilayah yang membutuhkan fokus dalam bentuk pengalokasian anggaran dan tepat sasaran dari pemimpin di NTT. Dengan melakukan efisiensi anggaran, dapat dipastikan postur APBD akan tepat sesuai prioritas pembangunan di daerah tersebut.
“Inilah yang saya lakukan di Ngada, sejak duduk sebagai Bupati. Anggaran kami bedah untuk dialokasikan ke infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyrakat diwilayah desa,” kata Marianus Sae.
Empat sektor tersebut, menurut Marianus Sae, sanggat tepat, mengingat wilayah Kabupaten Ngada sangat terisolasi pada saat itu. Alhasil, hanya dalam kurun waktu tiga tahun, Ngada keluar dari predikatnya sebagai kabupaten tertinggal di Indonesia.
Infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, kata Marianus Sae, juga menjadi permasalahan, tidak hanya di Ngada melainkan di sejumlah wilayah di NTT.
“Persoalan kami di NTT masih di empat sektor ini. Solusinya hanya dengan melakukan efisiensi anggaran, agar empat sektor tersebut mendapat prioritas anggaran yang besar,” kata Calon Gubernur (Cagub) NTT ini.
Ade Irawan, Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Marianus Sae di Kabupaten Ngada. Menurut Ade Irawan, apa yang dilakukan oleh Marianus di Ngada bentuk nyata dari keberpihakan pemerintah kepada rakyat.
“Apa yang disampaikan oleh pak Bupati adalah hal yang kongrit,” tegas Ade Irawan.
Karena menurut Ade Irawan, sekian lama efiensi tidak pernah terjadi, karena alokasi anggaran diperuntukkan bagi kenyamanan birokrasi.
Acara yang dipandu oleh Imam Priyono tersebut menghadirkan enam narasumber yaitu Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno, Direktur Penyusunan APBD Ditjen Anggaran Kemenkeu, Kunta Wiba Dasa Nugraha, Pakar Politil LIPI, Prof. R.Siti Zuhro, Pengamat Keuangan, Harryadin Mahardika, serta Bupati Ngada, Marianus Sae. ( Djolan )
Comment