TEROPONGNTT, KUPANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTT dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT kembali menggelar acara Sasanso Dia (Santai-Santai Baomong Deng Media) pada Kamis (8/4/2022). Pada acara Sasando Dia ini, Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTT dan OJK Provinsi NTT mengingatkan masyarakat untuk tidak panik berbelanja (panic buying) menghadapi adanya kenaikan harga barang, dan masyarakat diminta agar tetap berhati-hati terhadap adanya penawaran investasi bodong.
Acara Sasando Dia menghadirkan empat pemateri yakni, Ketua Satgas Investasi OJK RI, Wiwit Puspasari, Kepala Biro Pengembangan dan Pembinaan Pasar Kementerian Perdagangan, Tirta Sanjaya, Kepala Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, dan Kakanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi NTT, Catur Haryanto Widodo. Acara Sasando Dia yang juga digelar secara online melalui zoom dan dibuka Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Setda NTT, Samuel Halundaka ini, dihadiri Kepala OJK NTT, Robert P Sianipar, Kepala Biro Perekonomian Setda NTT, Dr. Leri Rupidara, serta perwakilan Lembaga perbankan dan UMKM serta diikuti 30 wartawan dari berbagai media.
Pada kesempatan ini, Kepala Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, menjelaskan, dalam rangka menyambut hari raya Paskah bagi umat Kristen dan Lebaran bagi umat Muslim, harga barang kebutuhan pokok cenderung naik. Apalagi dipicu pula dengan tekanan ekonomi global akibat invasi Rusia ke Ukraina, ditambah lagi harga minyak goreng yang masih melambung.
Oleh karena itu, kata Wayang, masyarakat dihimbau untuk tidak panik dalam berbelanja atau panic buying. Karena sesungguhnya stok barang kebutuhan pokok bagi masyarakat sesuai laporan dari berbagai instansi terkait, masih cukup hingga 3 bulan kedepan.
Ekonomi NTT, kata Wayan, juga masih terus tumbuh sejalan dengan kondesi pandemic covid-19 yang terus membaik. Inflasi daerah juga masih terjaga sehingga pertumbuhan ekonomi masih terus bergerak kearah yang positif. Yang penting masyarakat tetap tenag dan terus berusaha. Pemerintah pun akan terus membatu agar kondisi ekonomi masyarakat terus terjaga.
Sementara Ketua Satgas Investasi OJK RI, Wiwit Puspasari, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap adanya penawaran investasi bodong. Masyarakat harus mengenal ciri-ciri investasi bodong dengan baik terutama menyangkut logis dan legalnya usaha investasi yang ditawarkan.
Jika penawaran investasi menggiurkan dengan keuntungan bunga yang sangat besar dalam waktu singkat, sehingga menunjukan kalua ada yang tidak logis dalam usaha investasi tersebut maka kemungkinan investasi yang ditawarkan adalah investasi bodong. Selain itu harus pula dipastikan kalua investasi itu memiliki ijin usaha yang terdaftar di OJK.
Sedangkan Kakanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi NTT, Catur Haryanto Widodo menjelaskan tentang kajian fiscal regional yang masih normal dan penggunaan anggaran dari pemerintah pusat yang memfokuskan kepada pembangunan infrastruktur untuk mendukung perkembangan ekonomi dan pariwisata. Salah satunya adalah pembangunan di Pantai Kelapa Lima dan Jalan Raya menuju Bandara El Tari di Kota Kupang serta rencana pembangunan bendungan yang masih terus dilakukan di wilayah Provinsi NTT.
(max)
Comment