Oleh: Imelda Adelwati Kaba’u (Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya)
TEROPONGNTT, SURABAYA — Stunting adalah suatu kondisi fisik anak yang terlihat pendek dan kurus,melebihi anak-anak yang seusia dan sejenis kelamin.Walaupun demikian,tidak semua anak yang pendek adalah anak dengan status stunting.
Adapun beberapa faktor penyebab Stunting,diantara nya:
- Kurangnya Asupan Nutrisi.
Hal ini terjadi selama 1000 hari pertama kehidupan (HPK) sejak janin di dalam kandungan sampai bayi berumur dua tahun.Sehingga kurang nya jumlah nutrisi yang di dapat oleh janin di dalam kandungan dan bayi dari ASI ibu selama HPK
- Kondisi Kesehatan Ibu
Kondisi kesehatan ibu yang tidak sehat,apalagi apabila ibu menderita infeksi yang menahun seperti infeksi saluran pernapasan,infeksi saluran kencing,infeksi saluran pencernaan,dll ikut mempengaruhi jumlah penyerapan protein bagi janin maupun bayi sehingga janin/bayi tidak dapat bertumbuh dengan maksimal.
- Lingkungan Hidup Yang Kotor
Ibu hamil (bumil) yang tinggal di dekat tempat pembuangan sampah atau limbah pabrik juga dapat berpengaruh karena lingkungan yang kotor merupakan habitat yang bagus bagi pertumbuhan bakteri jahat yang dapat masuk ke tubuh ibu hamil sehingga memicu terjadinya infeksi di atas.Lingkungan yang kotor termasuk di dalam nya apabila tidak memiliki jamban (Mck) yang tidak sehat sehingga kecoa dan tikus memiliki akses keluar masuk ke lubang tinja.Mck yang tidak di lengkapi dengan air bersih yang cukup dan sabun mandi membuat bumil tidak bisa membersihkan tangan dan area bawah dengan bersih sehingga kuman berpotensi masuk ke dalam tubuh.Mck yang tidak mendapatkan cukup sinar matahari juga membuat kuman dapat berkembang biak dengan cepat.
- Usia Bumil Yang Terlalu Muda dan Jarak Melahirkan Yang Terlalu Dekat.
Bumil yang terlalu muda juga dapat berpengaruh pada janin dapat terkena stunting akibat tubuh bumil belum siap untuk melalui siklus kehidupan (Hami) begitu pula dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat.
- Gagalnya Kegiatan Asi Ekslusif.
Asi saja selama 6 bulan adalah yang terbaik bagi bayi sebab asi memiliki nutrisi lengkap bagi pertumbuhan bayi sehingga bayi tidak memerlukan makanan pendamping ASI (MP ASI) selama 6 bulan pertama sebelum umur 6 bulan,lambung bayi masih dalam proses pertumbuhan dan persiapan untuk dapat mencerna mp-asi.
Akibat dari bebarapa faktor penyebab Stunting di atas,maka anak mengalami gangguan pertumbuhan yang kita kenal dengan stunting.Selain kondisi fisik anak yang lebih pendek dan kurus dari anak- anak seusianya,anak tersebut juga akan memiliki tingkat kecerdasaan yang rendah,yang dapat terdeteksi dari lambatnya ia dapat berbicara.
Anak stunting juga akan mengalami masalah prestasi yang kurang baik ketika ia mulai duduk di bangku pendidikan akibat tingkat kecerdasaan yang rendah.
Anak stunting juga akan memiliki tingkat kekebalan imun tubuh yang lemah sehingga apabila ia sakit makan memerlukan waktu yang lama untuk sembuh sebab imun tubuhnya kewalahan dalam melawan bakteri Jahat yang lebih kuat daripada sistem kekebalan tubuhnya.
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah Stunting dapat dicegah dengan cara:
- Stunting dapat terjadi akibat kurangnya asupan gizi janin/bayi selama 1000 HPK.Dan hal ini bisa di cegah dengan cara memenuhi asupan gizi bumil selama proses kehamilan dan selama proses menyusui sehingga distribusi nutrisi dari ibu ke janin/bayi dapat berlangsung dengan baik sehingga janin/bayi tidak mengalami kekurangan nutrisi selama proses pertumbuhan di 1000 HPK.
- Lakukan inisiasi menyusui dini sehingga bayi mendapatkan ASI pertama yang memiliki nutrisi tinggi yang barguna bagi tumbuh kembang janin yang sehat dan bayi terus diberikan asi saja selama 6 bulan dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian MP-ASI (Makanan tambahan pendamping asi) perlu diperhatikan bahwa MP-ASI yang baik bukan merupakan MP-ASI kemasan yang di jual di toko melainkan MP-ASI yang di buat masak sendiri dari tanaman-tanaman di kebun atau pekarangan yang menjadi sumber protein nabati dan juga dari hewan atau ikan,telur yang kita pelihara sendiri maupun yang kita beli sebagai sumber protein hewani yang tentunya di masak dengan bersih dan higienis.Hal ini dapat menghindari bayi dari pada zat-zat pengawet makanan.
- Perilaku hidup sehat dan bersih : Bumil perlu membiasakan perilaku hidup sehat dan bersih,sejak bayi di kandung dan di besarkan sehingga janin/bayi bebas dari penyakit maupun infeksi-infeksi menahun seperti infeksi pencernaan akibat cacingan,infeksi saluran kencing,diare,dll akibat lingkungan yang tidak sehat dan bersih.
- Imunisasi Lengkap : Bumil maupun bayi harus teratur berkunjung ke posyandu untuk mendapatkan pil tambah darah dan pemeriksaan selama masa kehamilan dan bayi mendapatkan imunisasi lengkap maupun pil vitamin A,sehingga tumbuh kembang janin maupun bayi dapat terpantau sehingga cepat dan mudah dalam mendapatkan penanganan medis apabila bumil mengalami gangguan pada masa kehilan dan bayi mengalami stunting.
- Hindarkan anak dari rasa stres yang tinggi,berikan kasih sayang yang lebih bagi anak-anak dalam masa tumbuh kembangnya sehingga tercapai hidup sehat yang lebih optimal.
Mari dukung program kesehatan pada ibu hamil dan balita untuk hidup sehat sehingga angka stunting pada bwlita dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dapat ditekan dan tumbuhnya generasi-generasi baru yang hidup sehat dan terhindar dari stunting.
(*)
Comment