TEROPONGNTT, KUPANG –Hingga posisi Agustus 2017, jumlah koperasi di wilayah Provinsi NTT tercatat mencapai 4.061 koperasi. Dari jumlah ini, hanya 1.465 unit koperasi yang melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) 2016.
Demikian Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTT, Kosmas D Lana ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (28/9/2017). Bahkan, Kosmas D Lana menyebut, di NTT ada 201 koperasi yang tergolong ‘Koperasi Ragu-ragu,” yakni koperasi yang tidak diketahui alamat pastinya.
“Di NTT banyak “Koperasi Ragu-Ragu”. Kami sebut koperasi ragu-ragu karena koperasi itu tidak pernah menyampaikan laporan keuangan dan RAT kepada kita, apakah koperasinya masih aktif atau tidak, kita tidak mengetahui. Petugas kami juga selalu cek, ada yang papan nama koperasi sudah tidak ada atau alamatnya pindah, ini yang kita masukan kategori koperasi ragu-ragu,” kata Kosmas.
Dijelaskan Kosmas, dari jumlah 4.061 koperasi yang ada, koperasi yang aktif di Provinsi NTT sebanyak 3.860 unit, dan dari jumlah koperasi yang aktif ini, yang tidak melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun 2016 sebanyak 2.596 unit atau 64 persen.
“Ini bukan kesalahan semata dari pengurus koperasi, karena aturan yang dibuat Kementrian Koperasi dan UKM RI, kegiatan RAT koperasi memang tidak wajib mengundang pejabat dari Dinas Koperasi dan UKM, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” kata Kosmas.
Hanya saja, kata Kosmas D Lana, persoalan akan muncul ketika ada koperasi minta rekomendasi dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTT untuk meminjam uang dari Kementrian Koperasi dan UKM nantinya. Pasti Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTT tidak akan memberikan rekomendasi, karena tidak tahu apakah koperasi tersebut sehat atau tidak.
Kosmas berharap, koperasi bisa melaksanakan RAT dan mau memberitahukan laporan keuangan kepada dinas koperasi dan UKM supaya dapat diketahui apakah koperasi tersebut sehat atau tidak. Sehingga kehadiran koperasi benar-benar bermanfaat bagi anggota dan tidak bermasalah. (max)
Comment