TEROPONGNTT, KUPANG — Disaat ribuan pemuda dan mahasiswa di Tanah Air turun ke jalan-jalan menentang Undang-Undang Cipta Kerja, pemuda Kelurahan Bello Kecamatan Maulafa, Kota Kupang NTT, justru berbeda dengan giat yang dilakukan pemuda Kelurahan Bello Kecamatan Maulafa Kota Kupang NTT.
Pemandangan menarik terlihat pada Sabtu siang, 10 Oktober 2020 di Bello, dimana balasan pemuda yang menamakan diri Pemuda Peduli Pembangunan Kelurahan Bello (P3KB), justru lelah berkeringat bergorong-royong menyiapkan fasilitas umum, dengan membuka jalan baru yang menghubungkan dua kelurahan, yakni Kelurahan Bello dan Kelurahan Kolhua.
Salah satu koordinator pemuda, Roki Tuan, yang ditemui di lokasi itu, mengatakan, jaman sekarang ini Indonesia khususnya warga masyarakat Bello.membutuhkan pemuda untuk berpikir kreatif membangun di segala bidang, termasuk membantun pemerintah menyiapkan infrastruktur jalan yang dilajukan Komunitas Pemuda Bello hari ini.
“Soal Undang-Undang cipta kerja saya pikir ada yang urus, biarkan kami Pemuda Bello berpikir krwatif membantu pemerintah menyiapkan infrastrur jalan seperti yang kami lakukan hari ini”, jelas Roki, mahasiswa aktif di salah satu perguruan tinggi di Kota Kupang itu, ketika ditanya mengapa lebih memilih gotong-royong bersama teman-teman di Bello dibanding bergabung dengan mahasiswa sebayanya untuk ikut unjuk rasa menentang UU Cipta Kerja.
Senada juga diutarakan Thoby Bistolen, yang mengatakan bergabung dengan Komunitas P3KB itu karena dirinya merass untuk membangun dan menata lingkungan sendiri mesti diawali dan dimulai dari warga sekitar, tidak bisa dari luar atau orang lain.
“Saya rasa kampung ini pembangunan bisa jalan kalau kami-kami ini memulai tidak bisa menunggu dari luar,” tandas Bistolen dalam dialek Kupang.
Sementara itu Ketua RT 07, Yusuf Tuan yang hadir bersama balasan pemuda saat membuka jalan baru dimaksud, menyatakan apresiasinya kepada mereka para pemuda di lingkungannnya karena bisa berinisiatif bertemu pemilik tanah untuk membuka jalan baru.
“Beta (saya) kira perlu saya apresiasi inisiatif anak-anak pemuda lingkungan yang jaman sekarang masih ada rasa gotong-royong dalam benak mereka,” jelas Yusuf.
Ia berharap masyarakat terutama orang tua agar terus mendampingi anak agar tetap ada rasa kekeluargaan terutama rasa gotong-royong sehingga perlu terus dibangun terutama dikalangan pemuda.
Salah satu tokoh masyarakat Bello, Oktofianus Sina yang sekaligus selaku Ketua RT 8 Kelurahan Bello, mengatakan, saat sekarang sulit temui banyak temuda yang masih memiliki rasa gotong-royong, sehingga yang ada sekarang ini akan terus didorong untuk tetap ada di kalangan pemuda.
(*/goe)
Comment