TEROPONGNTT, KUPANG – Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC, bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati dan Wakil Komandan Lantamal VII Kupang, Kolonel Mar. Aris Budiadi, serta forkompinda NTT dan sejumlah pejabat lainnya, melepas pelayaran Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 yang dimulai dari Pelabuhan Lantamal VII Kupang, pada Jumat 26 Juli 2024.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 adalah kegiatan Kas Keliling di Wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Terpencil) kerjasama Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pelayaran Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 menggunakan KRI Ajak-653 milik TNI AU dan dikawal KRI Layang.
Perjalanan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 ini akan dilakukan hingga tanggal 1 Agustus 2024 dengan rute pelayaran menuju Pulau Rote, terus ke Pulau Sabu, Pulau Raijua, Pulau Pantar di Kabupaten Elor dan Pelabuhan Naikliu di Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang, sebelum Kembali ke Pelabuhan Lantamal VII TNI AL Kupang.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati dalam sambutannya, mengatakan, sesuai amanat UUD 1945, UU Bank Indonesia, dan UU Mata Uang, Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang diberikan tugas dan wewenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah, yang juga merupakan simbol kedaulatan negara.
Dalam pengelolaan uang Rupiah tersebut, kata Agus Sistyo Widjajati, Bank Indonesia memiliki peranan penting dalam memastikan uang Rupiah layak edar senantiasa tersedia memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah NKRI, dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai.
Menurut Agus Sistyo Widjajati, terdapat 3 (tiga) tantangan utama Bank Indonesia dalam mengedarkan Rupiah. Pertama, adalah kondisi geografis NKRI yang memiliki ribuan pulau dengan keterbatasan infrastruktur sehingga mempengaruhi jangkauan Bank Indonesia dalam menyediakan uang kepada masyarakat, termasuk diantaranya untuk kepulauan di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Terluar (3T) seperti di Provinsi NTT. Bahkan, masih banyak daerah-daerah blank spot yang belum dapat dijangkau oleh BI dan Perbankan dalam pengedaran uang Rupiah.
Kedua, kata Agus Sistyo Widjajati, adalah keberagaman tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memperlakukan uang. Tercermin dari uang tidak layak edar karena lusuh yang disebabkan sering dilipat, dibasahi, maupun distraples. Hal ini tentunya mempengaruhi kualitas uang Rupiah kita. Dalam konteks ini, tantangan ini perlu dijawab dengan edukasi.
“Dan tantangan utama yang Ketiga, adalah penggunaan uang selain Rupiah sebagai alat pembayaran khususnya di wilayah perbatasan,” kata Agus Sistyo Widjajati.
Dikatakan Agus Sistyo Widjajati, Rupiah sebagai alat pembayaran, memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran pergerakan ekonomi dan mendukung momentum pemulihan ekonomi melalui ketersediaan yang cukup. Oleh karenanya Bank Indonesia memandang bahwa kebutuhan atas uang Rupiah di seluruh wilayah NKRI wajib dipenuhi tanpa terkecuali.
Dalam pelaksanaan misi tersebut, kata Agus Sistyo Widjajati, Bank Indonesia hadir melalui Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat bekerjasama dengan kegiatan operasi rutin TNI Angkatan Laut memungkinkan Bank Indonesia untuk, (i) mendorong aktifitas ekonomi di wilayah 3T melalui penyediaan uang layak edar (clean money policy), dan (ii) memperluas jangkauan pemenuhan kebutuhan uang layak edar yang berada di dalam kategori daerah blank spot dan selama ini belum dapat dijangkau oleh Bank Indonesia maupun perbankan dalam pengedaran uang Rupiah.
Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 ini, kata Agus Sistyo Widjajati, bertujuan untuk membantu penyediaan uang layak edar di pulau-pulau terluar yang sulit terjangkau dengan transportasi umum. Selain kegiatan tersebut, juga dilakukan kegiatan lainnya meliputi : i) Sosialisasi atau edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, ii) penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dengan penyaluran bantuan disektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi, serta iii) QRIS Experience di beberapa titik lokasi ERB dan PSBI.
Sinergi antara Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut tersebut, menurut Agus Sistyo Widjajati, telah memberikan dampak positif dalam upaya memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI dari sisi pertahanan dan militer oleh TNI Angkatan Laut, serta menjaga kedaulatan ekonomi dan kedaulatan Rupiah sebagai salah satu simbol negara oleh Bank Indonesia.
“Pada tahun 2024 ini dilaksanakan ERB (Ekspedisi Rupiah Berdaulat) sebanyak 18 kali kegiatan di 18 provinsi dengan menjangkau 90 pulau 3T. Pelaksanaan ERB di Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan ERB yang ke-11 (sebelas) dengan mengunjungi 5 pulau tujuan, yaitu: Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Raijua, Pulau Pantar (Kabir), dan Pulau Timor (Naikliu). Kegiatan ini akan berlangsung selama 26 Juli – 1 Agustus 2024 dengan menggunakan KRI Ajak-653,” kata Agus Sistyo Widjajati
Sinergi dan semangat untuk menjaga kedaulatan NKRI, kata Agus Sistyo Widjajati, tentunya perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Selain dengan TNI AL, BI juga akan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk memperoleh dan menetapkan pulau-pulau yang akan dikunjungi.
“Bersama TNI AL, BI akan terus memperkuat dan menambah program kas keliling ini tidak hanya dalam penyediaan dan penukaran uang bagi masyarakat di kepulauan, tetapi juga bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah 3T tentang kedaulatan negara dari sisi pertahanan dan ekonomi melalui program Cinta, Bangga dan Paham Rupiah,” kata Agus Sistyo Widjajati.
Pada kesempatan ini, Agus Sistyo Widjajati juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi khususnya kepada TNI AL, termasuk juga Pemerintah Daerah dan pihak-pihak terkait lainnya yang telah dan terus mendukung Bank Indonesia dalam pelaksanaan pendistribusian uang yang berkualitas khususnya ke seluruh wilayah 3T di NKRI dalam rangka menegakkan dan menjaga kedaulatan bangsa dan negara tercinta
“Semoga kegiatan Kas Keliling Kepulauan 3T melalui Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 yang hari ini dilaksanakan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat berjalan lancar dan diberikan keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa serta memberikan manfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” kata Agus Sistyo Widjajati.
Wakil Komandan Lantamal VII Kupang, Kolonel Mar. Aris Budiadi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah bekerjasama dengan TNI AU dalam pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024. TNI AL siap membantu dan menjalankan tugas menyukseskan pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 ini demi pelayanan kepada Masyarakat.
Sementara Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC menyamppaikan apresiasi dan penghargaan kepada Bank Indonesia dan TNI AU yang telah bekerjasama dan terus berusaha memberi pelayanan terbaik kepada Masyarakat terutama yang ada di wilayah 3T untuk mendapatkan rupiah yang layak pakai. Karena itu, pelaksanaan kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 ini diharapkan membawa manfaat bagi Masyarakat, terutama dalam peningkatan ekonomi Masyarakat.
(max)
Comment