Oleh : Elisabeth Yunita Portasya, Lidiantiana Ene, Mardi Julian Bouk, Thalita Da Costa, dan Sutriawati
TEROPONGNTT, KUPANG — Stunting adalah suatu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian di Indonesia terlebih di NTT, karena stunting bukan hanya berarti anak lebih pendek dari pada anak seusianya, tetapi anak yang stunting mengalami perkembangan otak yang juga terhambat yang bisa berdampak pada masa depan dan generasi berikutnya.
Ada begitu banyak upaya yang sudah dilakukan oleh setiap sektor baik dari Pemerintah dan sektor lainnya yang berusaha untuk menanggulangi adanya stunting di NTT tetapi perubahan yang ada hanya memberikan dampak yang sedikit. Entah mungkin strategi yang diterapkan kurang sesuai atau memang kurangnya kesadaran warga masyarakat terhadap stunting atau penyebab lainnya sehingga menyebabkan masih adanya stunting di NTT.
Untuk itu agar dapat menerapkan strategi yang tepat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tanggal 26 Januari 2023 berdiskusi dengan mitra dari perguruan tinggi Universitas Citra Bangsa dan Poltekkes Kemenkes Kupang. Berusaha agar bisa membuat suatu strategi yang terbaik yang mampu mewujudkan rencana generasi zero stunting di tahun 2024 mendatang.
Pada diskusi tersebut dihadiri oleh para akademisi dari Universitas Citra Bangsa dan juga Poltekkes Kemenkes Kupang juga perwakilan dari BKKBN yang pada hari itu bekerja dan berdiskusi hingga lahirlah begitu banyak strategi yang bisa dilakukan.
Pada diskusi tersebut juga menuturkan bahwa mahasiswa punya peran yang juga penting pada proses pencegahan stunting ini sehingga dibentuk suatu program yaitu “ MAHASISWA PENTING “ yang adalah mahasiswa penduli stunting yang bertugas untuk membantu memberikan edukasi dan penyuluhan tentang stunting dan pencegahan yag baik dan benar terhadap stunting kepada setiap warga masyarakat.
Program tersebut juga disetujui oleh para akademisi mengingat perguruan tinggi yang diajak bermitra adalah perguruan tinggi yang juga bergerak di bidang kesehatan. Sehingga peran perguruan tinggi tersebut juga benar-benar diperlukan tidak hanya untuk membantu mewujudkan rencana pencegahan stunting saja tetapi juga bisa menjadi media pembelajaran bagi setiap mahasiswa yang bergerak di bidang kesehatan.
Pada diskusi itu juga ada beberapa program lainnya yaitu adanya program desa contoh yang mana akan dibuat pertanian anak dan peternakan anak sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak bayi dan balita di desa tersebut terlbih bagi bayi dan balita yang terkena stunting.
Tidak hanya itu pada kesemapatan tersebuut juga ada beberapa hal yaitu meningkatkan lagi pemberdayaan masyarakat dan keluarga sehingga bisa membantu meningktkan sektor ekonomi warga meningat sektor ekonomi juga memnjadi salah satu penyebab terjadinya stunting.
Selain itu ada inovasi baru yang ada pada waktu diskkusi tersebut yaitu dengan mengajak setiap warga untuk menanam kelor yang mana kelor adalah salah satu jenis sayuran yang bergizi dan mampu memenuhi kebutuhan gizi dengan baik. Sehingga perlu juga adanya dukungan dari pihak pemerintah supaya bisa membantu terlaksananya beberapa program yang sudah dibuat sebelumnya sehingga bisa mewujudkan genarasi yang baik dan berkualitan yang bisa berguna bagi bangsa dan negara.
Comment