TEROPONGNTT, KUPANG – Diawali dengan misa pembukaan dipimpin Vikjen Keuskupan Agung Kupang, Romo Eduardus Duka, dan pemukulan gong oleh Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man, penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Kota Kupang tahun 2019 resmi digelar. Penyelenggaraan Pesparani yang dipusatkan di aula Paroki Asumptha ini diikuti 1.459 peserta dari 9 paroki.
Sembilan paroki dalam wilayah Kota Kupang yang menjadi kontingen peserta tersebut yakni Paroki Katedral Kristus Raja Kupang, Paroki St. Gregorius Agung Oeleta, Paroki St. Matias Rasul Tofa, Paroki Sta. Familia Sikumana, Paroki St. Yosep Pekerja Penfui, Paroki St. Fransiskus Asisi BTN Kolhua, Paroki St. Petrus Rasul Tuak Daun Merah (TDM), Paroki St. Yoseph Naikoten, dan Paroki Sta. Maria Asumptha Walikota Kupang.
Setiap paroki telah mempersiapkan diri sejak dua bulan yang lalu untuk tampil di penyelenggaraan Pesparani yang digelar selama empat hari, 5-8 November 2019 ini. Namun siapa yang bakal keluar sebagai juara, dan paroki mana yang akan menjadi juara umum, tergantung dari setiap penampilan terbaik yang diberikan setiap peserta dari masing-masing paroki.
Upacara pembukaan penyelenggaraan Pesparani Katolik Tingkat Kota Kupang, Selasa (5/11/2019) sore, berlangsung meriah. Bahkan umat Muslim dari Majelis Ta’lim Nurul Ihwan Kecamatan Alak turut membawakan musik Qasidah yang juga memukau semua yang hadir. Upacara pembukaan dihadiri ribuan umat, para pastor dan suster se-Kota Kupang serta pejabat dan undangan lainnya.
Ketua DPRD Kota Kupang, Yehezkiel Loudoe menyebut, tampilnya umat Muslim dalam acara pembukaan Pesparani membuktikan adanya kerukunan antarumat beragama di wilayah Kota Kupang. Hal ini merupakan bentuk penghargaan terhadap umat Katolik. Nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama ini harus terus dijaga.
Vikjen Keuskupan Agung Kupang, Romo Eduardus Duka dalam sambutannya mengatakan, Pesparani Katolik Tingkat Kota Kupang merupakan moment menghidupkan kembali semangat umat dalam liturgy, sehingga umat dapat terlibat aktif dan memahami lagu-lagu yang dipakai dalam liturgi Gereja Katolik.
“Nilai penting dari rangkaian Pesparani adalah mengarah pada pembentukan dan pembinaan umat, baik bagi anak-anak, orang dewasa maupun orangtua. Karena itu, umat harus mengikuti dan memaknai penyelenggaraan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,” kata Romo Eduardus Duka.
Sementara Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man mengatakan, Pesparani menjadi momentum untuk saling mendukung dan meningkatkan iman umat. Karena itu, pemerintah Kota Kupang berharap, penyelenggaraan Pesparani dapat berjalan sukses dan membawa makna bagi peningkatan iman umat dan toleransi hidup beragama di wilayah ini.
(max)
Comment