TEROPONGNTT, BA”A – Para petani di Kabupaten Rote Ndao, terutama yang berada di wilayah Kecamatan Rote Barat Laut (RBL) dan Kecamatan Rote Barat Daya (RBD) mengeluhkan rusaknya Embung Lekobatu yang selama ini mengairi persawaan Gelak, di kabupaten tersebut. Menurut para petani, dua pintu air di embung Lekobatu tidak berfungsi sehingga air terbuang begitu saja dan tidak bisa dialirkan ke sawah.
Pengeluhan mengenai rusaknya Embung Lekobatu, disampaikan para petani dalam pertemuan dengan Anggota Komisi IV DPR RI Usman Husin di wilayah mereka. Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berada di Kabupaten Rote Ndao selama satu pekan lebih, dalam rangka kegiatan reses.
Selama melakukan kegiatan reses, Usman Husin bertemu dengan masyarakat di sejumlah desa, termasuk masyarakat di Desa Modosinal, Kecamatan Rote Barat Laut (RBL) yang selama ini mengelola usaha tani sawah di Kawasan Persawaan Gelak.
Persawahan Gelak ini berada tepat di perbatasan antara Kecamatan Rote Barat Laut (RBL) dan Kecamatan Rote Barat Daya (RBD). Kawasan persawahan Gelak cukup luas bahkan mencapai puluhan hingga ratusan hektar. Karena berada di perbatasan kedua kecamatan, maka otomatis, para petani yang mengelola lahan persawahan ini berasal dari dua wilayah kecamatan tersebut.
Anggota Komisi IV DPR RI Usman Husin, yang dihubungi pertelepon pada Senin (16/12/2024), membenarkan adanya pengeluhan para petani mengenai Embung Lekobatu. Bahkan, Usman Husin mengaku, dirinya bersama pemerintah desa dan kecamatan setempat, juga turun langsung ke Lokasi Embung Lekobatu untuk melihat dari dekat dan memastikan adanya kerusakan pada embung tersebut.
“Embung Lekobatu merupakan proyek pemerintah pusat yang dikerjakan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II yang berkantor di Kupang. Karena itu saya minta kepada Kementerian Pertanian dan juga Kementerian PU untuk segera memperbaiki bagian embung yang rusak,” kata Usman Husin.
Apalagi kata Usman Husin, sesuai aspirasi dan pengeluhan yang disampaikan masyarakat petani, mereka telah berulang kali mengirim surat ke Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II yang isinya meminta dilakukan perbaikan. Tetapi permintaan petani tidak digubris oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II.
“Embung ataupun bendungan dibangun supaya airnya mengalir ke persawahan sehingga petani bisa mengolah lahan sawahnya. Kalau embungnya rusak, airnya tidak mengalir ke sawah petani, bagiaman hasil pertanian bisa lebih baik?,” kata Usman Husin.
Dikatakan Usman Husin, swasembada pangan merupakan program utama pemerintahan Presiden Prabowo. Agar swasembada pangan bisa sukses, produksi pertanian harus dapat ditingkatkan, dan salah satunya adalah didukung dengan persediaan air yang cukup untuk usaha pertanian.
Usman Husin Langsung Temui Kepala Balai Sungai Nusa Tenggara II
Sekembalinya dari kegiatan reses di Kabupaten Rote Ndao, pada Senin 16 Desember 2024, Anggota Komisi IV DPR RI Usman Husin langsung mendatangi Kantor Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, yang beralamat di Jalan Frans Seda Bundaran PU Kota Kupang. Usman Husin langsung merespons pengeluhan petani Rote Ndao dengan menemui Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, untuk meminta dilakukan perbaikan terhadap bagian Embung Lekobatu yang rusak.
“Saya sudah kembali dari Kabupaten Rote Ndao, dan saat sampai di Kupang, saya langsung menemui Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II. Kepala balai sudah berjanji akan s egera melakukan perbaikan pada awal Januari 2025 mendatang,” kata Usman Husin saat dihubungi pertelepon pada Senin (16/12/2024).
Menurut Usman Husin, yang perlu dilakukan berikutnya adalah berharap Balai Wilayah Sungan Nusa Tenggara II benar melakukan sesuai janjinya untuk segera memperbaiki bagian embung yang rusak, supaya aliran air ke kawasan persawahan Gelak bisa berjalan baik. Supaya petani bisa mengolah lahan persawahan dengan penuh semnagat dan bisa dua kali tanam dalam setahun.
“Mari kita mendukung bersama program Swasembada Pangan yang dicanangkan pemerintah. Kita harus memastikan usaha pertanian yang ditekuni para petani kita bisa berjalan baik dan produksinya juga bisa meningkat,” kata Usman Husin, yang kini melanjutkan kegiatan resesnya di wilayah Kabupaten Kupang.
(*)
Comment