TEROPONGNTT, KUPANG – Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi diluncurkan. Acara peluncuran berlangsung di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Kamis (2/11/2017).
Peluncuran Program INOVASI ditandai dengan penandatanganan Kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Provinsi yang diwakili oleh Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya, dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan RI, Ir.Totok Suprayitno,Ph.D.
Penandatanganan MoU disaksikan Ibu Michelle Lowe, Konselor Bidang Pembangunan Manusia, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia, Kedutaan Besar Australia Jakarta, Wakil Gubernur NTT, Benny A Litelnony dan para bupati daratan Sumba.
Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan bentuk kemitraan bidang pendidikan yang berfokus pada peningkatan mutu hasil pembelajaran literasi dan numerasi siswa di jenjang pendidikan dasar. Implementasi program INOVASI di Provinsi NTT akan dilakukan di empat kabupaten yaitu Sumba Barat Daya (SDB), Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur.
Konselor Bidang Pembangunan Manusia, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia,
Michelle Lowe mengatakan, Program INovASI merupakan kemitraan penting antara Pemerintah Australia dan Indonesia dalam upaya memperkuat sistem pendidikan di Indonesia.
“Kami percaya bahwa pendidikan sangat penting bagi Indonesia dan berkontribusi langsung terhadap pembangunan manusia, masyarakat, serta angkatan kerja yang sehat dan produktif,” kata Michelle.
Sementara Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan, pemerintah Provinsi NTT sangat mendukung pelaksanaan program Inovasi. Apalagi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Sumba, terutama untuk jenjang pendidikan dasar.
Bupati Sumba
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan RI, Ir.Totok Suprayitno,Ph.D mengaku bangga dengan dukungan dan kerjasama yang diberikan Pemerintah Provinsi NTT, serta komitmen untuk melakukan perubahan. Apalagi manfaat dari program INovASI akan sangat dirasakan, bukan dalam bentuk mendikte, tetapi lebih dengan menggali potensi local yang ada.
Program INovASI, kata Totok, juga sejalan dengan Gerakan Literasi Nasional, akan bekerjasama dengan guru, orang tua, kepala sekolah, pemerintah kabupaten dan pemangku kepentingan kunci lainnya dalam menemukan cara Iokal untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa. (max)
Comment