TEROPONGNTT, KUPANG — Bank Indonesia (BI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar acara Sasando Dia (Sante-Sante Duduk Baomong Deng Media) di Café Petir Oebobo Kupang, Kamis (9/1/2020) sore. Ini merupakan Sasando Dia pertama yang digelar BI Perwakilan NTT di tahun 2020.
Sasando Dia adalah momen khusus yang disiapkan Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT untuk berbincang-bincang dengan awak media dalam suasana yang santai, sambil mensosialisasikan berbagai program dan kebijakan BI yang penting bagi masyarakat. Momen ini disiapkan karena BI Perwakilan NTT menilai media memiliki peran penting dalam menyalurkan informasi yang baik dan benar kepada masyarakat termasuk dalam bidang perekonomian, keuangan dan perbankan.
Sasando Dia (Sante-Sante Duduk Baomong Deng Media) sudah digelar secra rutin setiap tiga bulan sekali oleh BI Perwakilan NTT sejak tahun 2018, ketika Naek Tigor Sinaga masih menjabat sebagai Kepala Perwakilan BI NTT. Acara khusus bersama awak media yang dikemas dengan nama Sasando Dia ini berada dibawah pengelolaan Manajer Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan NTT, Andrew Asa.
Sasando Dia pertama di tahun 2020 ini dihadiri langsung Kepala BI Perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang dan Layanan Administrasi Perwakilan BI Provinsi NTT, Eddy Junaedi dan Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan NTT, Rut Eka Trisilowati. Sasando Dia dipandu Andrew Asa dan diikuti sebanyak 30-an wartawan dari berbagai media cetak, elektronik (TV dan Radio) serta media online.
Ada tiga hal penting terkait perkembangan ekonomi terkini Provinsi NTT yang disampaikan Kepala BI Perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja bersama Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang dan Layanan Administrasi Perwakilan BI Provinsi NTT, Eddy Junaedi dan Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan NTT, Rut Eka Trisilowati, pada kesempatan ini. Ketiga hal tersebut yakni terkait inflasi tahun 2019 yang terjaga dibawah sasaran nasional, kinerja perbankan Provinsi NTT yang terjaga dengan baik, dan perkembangan pengedaran uang rupiah di Provinsi NTT serta perkembangan system pembayaran nontunai sesuai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Seperti Sasando Dia sebelumnya, Sasando Dia kali ini juga diwarnai dengan diskusi dan tanya jawab. Terutama terkait peredaran uang palsu, pemusnahan uang lusuh, perkembangan inflasi dan juga kesiapan masyarakat dan pedagang menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
“Sasando Dia adalah bukti hubungan yang terjalin baik antara Bank Indonesia dengan kalangan media. Kami berterima kasih kepada teman-teman wartawan baik dari media cetak, elektronik (TV dan Radio) serta media online yang telah mengambil bagian dalam acara Sasando Dia ini. Ini adalah Sasando Dia pertama di Tahun 2020,” kata Manajer Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan NTT, Andrew Asa.
Acara Sasando Dia kemudian ditutup dengan foto bersama sebagai bukti kebersamaan BI dan awak media dalam turut membangun bangsa terutama membangun Nusa Tenggara Timur (NTT).
(max)
Comment