TEROPONGNTT, ENDE — Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Komisariat Daerah (Komda) Regio Flores, menggelar Seminar Nasional, Bertema “Pariwisata Flores Untuk Siapa?” di Aula Paroki Onekore Ende, Jumat (23/8/2019). Seminar Nasional ini bertujuan, memperkaya dan memperluas kerangka berpikir ilmiah kader PMKRI sekaligus mempertajam analisis dalam memecahkan persolan pariwisata yang ada di Pulau Flores.
Seminar nasional yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi Study Regional (KSR) PMKRI Komda Regio Flores ini diikuti sekitar 500 pesrta dan menghadirkan empat pembicara yakni, Valens Daki So selaku Staf Ahli Kepresidenan Bidang Keamanan dan Intelijen, Mans Gare selaku Dosen Teknik Universitas Flores, Alexander Leda selaku Kepala Balai Privinsi Papua, dan Pengacara Muda, Bojes Pala.
Dalam sambutannya, Ketua Presidum PMKRI Cabang Ende, Firmus Rigo menegaskan, sektor pariwisata saat ini menjadi kekuatan ekonomi baru Indonesia. Tercapat, devisa produk domestik regional bruto (PDRB) yang dihasilkan dari sektor pariwisata sangat tinggi. Maka, salah satu cara untuk menopang kebijakan pariwisata nasional adalah dengan membangun dan memperkuat destinasi wisata.
Perencanaan pariwisata, kata Firmus Rigo, berfungsi menyokong empat arah kebijakan pariwisata nasional yakni, pemasaran wisata, pembangunan destinasi pariwisata, pembangunan industri pariwisata dan pembangunan kelembagaan pariwisata. Empat arah kebijakan ini, akan memperkuat sektor pariwisata dalam menghadapi tantangan ekonomi global menuju pariwisata indonesia yang kuat dan tak kalah bersaing di kanca nasional maupun internasional.
Sementara Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan PP PMKRI Pusat Sanctus Thomas Aquinas, Viktorianus Lado Wea mengatakan, pariwisata menjadi salah satu sektor penting yang hendaknya dikaji secara baik dari perspektif peningkatan ekonomi, hukum (kebijakan), budaya, dampak sosial maupun faktor pendukung bagi para wisatawan domestik maupun manca negara.
“PMKRI sedaratan Flores yang mencakup Cabang Ruteng, Cabang Ende, Cabang Maumere, Cabang Ngada dan Cabang Nagekeo sepakat menjadikan pariwisata sebagai sektor kajian hingga nantinya menghasilkan rekomendasi,” kata Viktorianus Lado Wea.
Orin Lado menerangkan, alasan mendasar bagi PMKRI mengangkat pariwisata flores untuk siapa sebagai tema kajian dalam KSR karena pariwisata Flores sangat potensial dan menjadi harapan bagi masyarakat Flores pada khususnya dan NTT pada umumnya jika segala potensi dioptimalkan secara sinergis.
Viktorianus Lado Wea mengatakan, ada banyak potensi di setiap daerah sebagai rujukan guna meningkatkan destinasi wisata di Flores. Meski demikian, PMKRI menilai hal itu belum dioptimalkan karena ego sektoral dari masing-masing daerah. Sehingga perlu sinergitas dengan berbagai aspek untuk mengintegrasikan segala potensi agar pariwisata benar-benar membawa dampak bagi kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat NTT khususnya Flores. Bagi PMKRI, masyarakat harus dilibatkan sebagai pelaku wisata bukan sebaliknya yang hanya sekedar menjadi objek wisata.
Pariwisata Menjadi Leading Sektor Ekonomi Kuat
Plh. Bupati Ende, Djafar Achmad dalam sambutan tertulisnya yang dibaca Asisten II Setda Ende, Kosmas Nyo mengatakan, dalam bidang pariwisata, pemerintah Kabupaten Ende menetapkan pariwisata menjadi leading sektor ekonomi kuat, dengan menetapkan program strategis pembangunan pariwisata berbasis masyarakat.
Mengingat Pulau Flores memiliki keberagaman dengan keunikan yang luar biasa terkait potensi-potensi wisata maupun budaya, Ende dengan Danau Kelimutu dan Situs Bung Karno, Manggarai Barat dengan Komodo dan Flores Timur dengan wisata religi dan Sikka dengan tenun ikat, Lembata dengan ritual penangkapan ikan paus dan sebagainya, maka kata Djafar Achmad, kalau potensi wisata ini dikemas dengan baik, pariwisata Flores akan mampu mendongkrak PAD kabupaten se- Flores. Dengan kekayaan destinasi wisata yang ada, dengan sendirinya kehidupan masyarakat akan lebih sejahtera.
Djafar Achmad, berharap, seminar nasional ini dapat menemukan konsep pembangunan dan pengembangan pariwisata Flores yang tepat, agar kedepanya pembangunan dan pengembangan pariwisata Flores tidak berjalan sendiri melainkan menjadi satu-kesatuan yang saling memperkuat dalam pembangunan.
Roy selaku Ketua Panitia KSR PMKRI Komda Regio Flores, Roy dalam sambutannya, pada jumad (23/8/19) mengatakan, diselenggaraknnya seminar nasional ini bertujuan untuk memperkaya/memperluas kerangka berpikir ilmiah kader PMKRI dan sekaligus mempertajam analisis kader PMKRI dalam memecahkan persolan pariwisata yang ada dan terjadi di pulau flores.
Sementara Roy selaku Ketua Panitia Konferensi Study Regional (KSR) PMKRI Komda Regio Flores dalam laporannya mengatakan, pariwisata Flores telah diakui dunia sebagai destinasi wisata yang memiliki daya pikat tersendiri. Namun, keistimewaan itu memuncratkan sejuta pertanyaan reflektif yang kemudian diangkat menjadi tema seminar nasional yakni Pariwisata Flores sebenarnya untuk siapa?.
Jika pemanfaatan pariwisata Flores untuk kita, kata Roy, maka apa yang harus kita lakukan atau yang mesti kita siapkan sebagai generasi penerus bangsa khususnya putra/i Flores, dalam menghadapi guncangnya tantangan global pariwisata dimasa kini dan masa yang akan datang.
(RL)
Comment