TEROPONGNTT, KUPANG – Desa Kebirangga Selatan merupakan salah satu desa di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sulit terjangkau jaringan listrik. Desa ini terletak di wilayah Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende, di Pulau Flores. Ada empat perkampungan yang menjadi bagian dari wilayah Desa Kebirangga Selatan yakni Bu’ukuru, Wolojita, Mbakambera dan Mbakaondo sebagai perkampungan terbesar yang sekaligus menjadi ibukota desanya.
Ketika mendatangi desa ini bulan Juli 2018 lalu, suasana di Kampung Mbakaondo Desa Kebirangga Selatan tampak sepi. Warganya sibuk dengan kegiatan pertanian di ladangnya masing-masing. Warga baru pulang ke rumah pada sore harinya. Hanya satu-dua warga yang tetap berada di perkampungan pada siang hari karena urusan rumah tangga atau kegiatan lainnya, dan anak-anak yang sekolah. Di Mbakaondo ada sebuah sekolah dasar (SD), namanya SD Katolik Mbakaondo.
Di malam hari, udara terasa cukup dingin. Hal ini mungkin disebabkan Mbakaondo terletak di lembah pegunungan, yang dikelilingi kawasan pertanian dan hutan. Tidak ada listrik di desa ini, sehingga warga menggunakan lampu pelita pada malam hari. Menurut para warga saat itu, jika menggelar suatu acara, barulah mereka menggunakan lampu petromax. Sekitar pukul 20.00 wita, biasanya warga sudah mulai tidur setelah selesai makan malam.
Di Kecamatan Maukaro, jaringan listrik PLN hanya sampai di perkampungan Ratesuba, wilayah Desa Kebirangga Tengah yang berada di dataran rendah, sekitar 10 kilometer dari kampung Mbakaondo. Jauhnya jarak ini membuat jaringan listrik sulit menjangkau wilayah Desa Kebirangga Selatan.
Namun demikian, itu hanya cerita lama. Pada Oktober 2020, masyarakat Desa Kebirangga Selatan sudah mendapat perhatian dari PT. PLN (Persero). Pada bulan itu, penantian panjang warga Desa Kebirangga Selatan akhirnya terpenuhi, setelah pada Senin, 26 Oktober 2020, Manager IPB PLN Flores Bagian Barat, Yudi Lordianto, resmi melakukan penyalaan perdana listrik di wilayah Desa Kebirangga Selatan.
Seperti terlihat dalam status facebook Dedi Wolo Lanu, dalam Grup Facebook Mbakaondo Community. Pada status facebooknya ini, Dedi Wolo Lanu memposting berita yang dirilis media siber Spektrum-ntt.com dengan judul “Selamat..! Masyarakat Desa Kebirangga Selatan Mulai Menikmati Listrik dari PLTS”. Ia juga mem-posting berita yang dirilis media siber Suaranusabunga.com yang berjudul “Terima Kasih PLN, Telah Memerdekakan Warga Desa Kebirangga Selatan dari Kegelapan” dan masih ada berita media siber lainnya yang juga mempublikasikan peristiwa yang sama.
Selain itu, Dedi Wolo Lanu juga memposting berita yang sama pada sejumlah grup facebook lainnya. Ada juga orang lain yang memposting berita yang sama dalam grup-grup facebook seperti dilakukan Arkadeus Aku Suka, Chekos Guru dan lainnya. Postingan mereka mendapat tanggapan dari anggota grup facebook lainnya, yang pada intinya mengaku senang dan bahagia karena warga Desa Kebirangga Selatan akhirnya menikmati listrik.
Kepala Desa Kebirangga Selatan, Antonius Rani yang dihubungi, Selasa (26/1/2021), membenarkan kalau warga Desa Kebirangga Selatan kini merasa bahagia karena sudah bisa menikmati listrik. Warga Desa Kebirangga Selatan telah keluar dari kegelapan.
“Untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang kami masyarakat rasakan, merupakan listrik yang paling nyaman dan ramah lingkungan dengan energy terbarukan. Walaupun kapasitas tegangan 200 Kwp, bagi masarakat Desa Kebirangga Selatan boleh saya katakan sudah keluar dari era kegelapan. Dimana kami kami bisa hirup udara segar setelah keluar dari kegelapan,” kata Antonius Rani.
Sebagai Kepala Desa Kebirangga Selatan, Antonius Rani menyampaikan terimakasih kepada pemerintah, mulai dari pusat sampai ke daerah, yang sudah bisa melihat warga Kebirangga Selatan sehingga keluar dari gegelapan. “Sebagai akhir kata, Hemat Energi Selamatkan Bumi, Desa Kebirangga Selatan Merdeka….,” kata Antonius Rani.
Ucapan terima kasih kepada PT. PLN (Persero) juga disampaikan, Yusuf Misa, warga Desa Fatulunu, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Seperti halnya warga Desa Kebirangga Selatan di Kabupaten Ende, masyarakat Desa Fatulunu juga baru keluar dari kegelapan di tahun 2020. Apalagi, Desa Fatulunu mendapat sambungan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 2,6 km, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 5,4 km, dan 1 buah gardu dengan kepasitas 50 kilo volt ampere (kVA). Berbeda dengan warga Desa Kebirangga Selatan yang mendapatkan pemasangan PLTS.
“Terima kasih PLN yang telah menyalakan listrik di desa kami, dimana dulunya desa ini terisolasi dan sekarang kebutuhan masyarakat sudah terjawab. Listrik sudah hadir dan terang,” kata Yusuf Misa, warga Desa Fatulunu, seperti siaran pers yang dikeluarkan PLN NTT.
Manager Komunikasi PT. PLN (Persero) Wilayah NTT, Margaretha Yupukoni mengatakan, PLN selalu berupaya menghadirkan listrik hingga ke seluruh pelosok negeri. Sepanjang tahun 2020, PLN berhasil menyambungkan listrik ke 111 desa atau sebanyak 82.484 kepala keluarga (KK) yang berada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Yupukoni mengakui, PLN terus berupaya mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi (RE) dan dalam lima tahun terakhir, RE Provinsi NTT telah meningkat sebanyak 33,69 persen dari sebelumnya 52,47 persen. Sehingga sekarang ini, RE Provinsi NTT sudah mencapai 86,16 persen.
Tidak hanya berhasil menambah desa berlistrik, jelas Yupukoni, PLN juga meningkatkan jam listrik menyala di 12 desa di Provinsi NTT Sebanyak 12 desa tersebut yakni; Desa Pasir Panjang, Desa Pasir Putih, Desa Mbakung di Kabupaten Manggarai Barat, Desa Bila, Desa Kakaha, Desa Prai Bakul, Desa Kananggar dan Desa Praisalura di Kabupaten Sumba Timur, Desa Probur di Kabupaten Alor, Desa Kebirangga Selatan di Kabupaten Ende, Desa Ledeke di Kabupaten Sabu Raijua, dan Desa Lelogama di Kabupaten Kupang.
Yupukoni yang dikonfirmasi melalui pesan whatsapp (WA), Selasa (12/1/2021), mengatakan PLN juga terus berusaha memberi pelayanan terbaik kepada pelanggannya sehingga kepuasan masyarakat sebagai pelanggan listrik bisa didapatkan. Semua program pelayanan PLN dilakukan sesuai tagline-nya, “Menerangi Indonesia, Memajukan Bangsa”.
Pengamat ekonomi dari Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Dr. James Adam, berharap PLN terus berupaya memberi terbaik dalam pelayanannya kepada masyarakat. PLN jangan hanya fokus pada pengembangan pelayanan lewat menambah jaringan dan daya, tetapi harus fokus untuk lebih melayani konsumen sesuai tag line-nya, “Menerangi Indonesia, Memajukan Bangsa”.
Menurut James Adam, listrik adalah kebutuhan primer. Listrik untuk mayoritas kalangan masyarakat sama dengan beras, sebagai pendukung aktivitas, apalagi berkaitan dengan soal ekonomi/bisnis. Salah satu variabel yang berpengaruh dalam dunia bisnis adalah listrik.
“Karena itu, saran saya, PLN jangan hanya kejar kuantitas pelanggan tapi kualitas pelayanan mesti jadi yang nomor satu. Asumsi sederhananya begini, jika supply listrik aman, akan berdampak signifikan/positif bagi dunia usaha/ekonomi dan pada gilirannya berpengaruh positif bagi masyarakat menjadi lebih sejahtera,” kata James Adam ketika dimintai komentarnya saat dihubungi di Kupang, Kamis (4/2/2021).
Selamat memperingati Hari Listrik Nasional ke-75, dan semoga PLN terus berupaya menerangi negeri dan menjadi penggerak roda perekonomian. PLN diharapkan terus menghadirkan keadilan energi untuk seluruh masyarakat dan untuk meningkatkan kesejahteraan. Termasuk di Bumi Flobamora, sebuah sebutan yang menggambarkan Provinsi NTT terdiri dari Pulau Flores, Sumba, Timor, Alor dan pulau-pulau kecil lainnya.
(Penulis : Maximilianus Marho)
Comment