TEROPONGNTT, KUPANG — Sensus Pertanian (ST2023) akan berlangsung selama dua bulan mulai tanggal 1 Juni hingga 30 Juli 2023. Khusus di wilayah Provinsi NTT total petugas ST2023 yang diturunkan untuk melakukan pendataan mencapai 6.063 orang.
Hal ini terungkap dalam kegiatan “Sosialisasi Sensus Pertanian 2023 atau ST2023 Kepada Wartawan dan Petani”, yang digelar di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (16/5/2023).
Kegiatan sosialisasi dibuka Kepala Bagian Umum BPS NTT, Adi Manafe, mewakili Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Matamira B. Kale.
Kegiatan sosialisasi juga menghadirkan tiga orang pemateri yakni, Ketua Tim Pelaksana ST2023 BPS NTT, I Gede Made Suwartana, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian NTT, Nikson M Balukh, dan Ketua Kontak Tani NTT, Oktori Gaspers.
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan sosialisasi ini, Kepala Bagian Umum BPS NTT, Adi Manafe mengatakan, Sensus Pertanian merupakan kegiatan mendata seluruh usaha pertanian,
baik pada usaha pertanian rumah tangga, perusahaan pertaniaan, maupun usaha pertanian yang dikelola pesantren/seminari, lembaga pemasyarakatan, barak militer, dan kelompok usaha bersama.
Kegiatan mendata seluruh usaha pertaniaan dalam Sensus Pertanian (ST2023) ini, jelasnya, meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat), perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
“Sensus Pertanian 2023 atau ST2023 akan dimulai pada tanggal 1 Juni 2023 hingga 31 Juli 2023. Kami berharap,masyarakat mau memberikan data secara benar dan jujur kepada petugas sensus,” kata Adi Manafe.
Adi Manafe juga berharap, awak media bersedia membantu dengan menyebarluaskan informasi mengenai pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 (ST2023).
(*)
Comment