TEROPONGNTT, KUPANG – Masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya sudah banyak yang mencari tiket kapal untuk ikut dalam pelayaran perdana KM Agil Pratama 04 dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Ipi Ende (PP). Pelayaran perdana KM Agil Pratama 04 dijadwalkan pada, Minggu, 28 Juli 2019 nanti.
Begitu pula dengan masyarakat Kabupaten Ende dan sekitarnya, juga sudah banyak yang mencari tiket untuk berlayar dengan kapal yang sama dari Pelabuhan Ipi Ende menuju Pelabuhan Tenau Kupang. Semoga kehadiran KM Agil Pratama 04 membawa manfaat dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Ende dan sekitarnya.
Hal ini dikatakan Direktur Utama PT Sinar Samudra Selatan (SSS), Usman Husen kepada wartawan di Kupang, Kamis (18/7/2019). Menurut Usman Husen, KM Agil.Pratama akan berangkat dari Pelabuhan Tenau Kupang pada pukul 19.00 wita, dan kembali berlayar dari Ende menuju Pelabuhan Tenau Kupang pada jam yang sama yakni pukul 19.00 wita.
“Yang cari tikel kapal sudah banyak. Tapi karena tiketnya baru dijual pada Minggu, 28 Juli 2019 pagi, jadi calon penumpang lebih banyak pesan saja dulu. Pemesanan tiket bisa via WhatsApp (WA) di nomor HP 085 238 413 575 (Oryes) atau di nomor 081 337 901 823 9Herda). KM Agil Pratama 04 bisa angkut penumpang sampai 340 orang. Sisanya adalah kru kapal,” kata Usman Husen.
Dijelaskan Usman Husen, loket penjualan tiket KM Agil Pratama 04 ada di Tenau Kupang, tepatnya di pertigaan Dermaga Navigasi, tidak jauh dari Rumah Makan Ikan Kuah Asam Tenau. Semua orang sudah tahu tempat penjualan tiket kapal PT Pelayaran Sinar Samudra Selatan(SSS).
Sementara harga tiket kapalnya, jelas Usman Husin, untuk orang dewasa Rp 230 ribu dan untuk anak-anak usia 5 – 15 tahun harga tiketnya Rp 100 ribu. Sementara untuk bayi dengan umur 0-4 tahun harga tiketnya senilai Rp 50 ribu.
“Harga tiket sudah termasuk Asuransi Jasa Raharja, dengan lama pelayaran dari Pelabuhan Tenau Kupang ke Pelabuhan Ipi Ende adalah 9 jam. Pengoperasian kapal dilakukan setelah melalui beberapa pengujian, seperti pengujian peralatan keselamatan, penurunan sekoci sekaligus pelatihan awak kapal dalam kondisi darurat,” jelas Usman Husen.
(max)
Comment