TEROPONGNTT, ENDE – Tradisi Jalan Salib Jumat Agung tanpa memakai alas kaki, dilakukan umat di Paroki St. Vinsensius A Paulo Ratesuba, Keuskupan Agung Ende, di Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende. Dengan kaki kosong, tanpa memakai sandal ataupun sepatu, ratusan umat mengikuti prosesi jalan salib sejauh 8 (delapan) kilometer.
Prosesi unik Jalan Salib Jumat Agung ini sudah dilaksanakan umat Paroki St. Vinsensius A Paulo Ratesuba sejak tiga tahun terakhir. Panas terik sinar matahari tidak menyurutkan semangat umat untuk khusuk berdoa mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus pada peristiwa jalan salib, Jumat (30/3/2018).
Jalan Salib Jumat Agung diawali dari Gereja Paroki Persiapan Kamubheka menuju Gereja Stasi Maukaro. Dua orang pastor yakni Romo Chiko dan Romo Moses memimpin prosesi jalan salib ini. Bahkan, ada juga umat dari Paroki Wekaseko, paroki tetangga, juga turut dalam jalan salib ini.
Setiap tahun, prosesi jalan salib Jumat Agung berganti arah. Tahun pertama (2016), prosesi jalan salib dimulai dari gereja Paroki Persiapan Kamubheka menuju gereja Stasi Maukaro, tahun kedua (2017) prosesi Jalan Salib Jumat Agung dimulai dari Gereja Stasi Maukaro menuju Gereja Stasi Kamubheka sebagai Paroki Persiapan, dan tahun 2018 ini, prosesi Jalan Salib Jumat Agung dimulai dari Gereja Paroki Persiapan Kamubheka menuju gereja Stasi Maukaro.
Prosesi Jalan Salib Jumat Agung tanpa memakai alas kaki ini, diharapkan membawa rahmat tersendiri bagi seluruh umat yang merayakan. Umat juga diharapkan memaknai peristiwa jalan salib ini sebagai peristiwa tobat setelah mengenangkan kembali jalan salib Yesus di bukit Golgota. (*/FO)
Comment